6 Tips Berhenti Jadi People Pleaser: Jadi Lebih Berani dan Percaya Diri!
Senin, 26 Februari 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Pernahkah Sobat LinkUMKM merasa selalu berusaha menyenangkan orang lain hingga lupa kebahagiaan diri sendiri? Jika iya, hati-hati! Sobat LinkUMKM mungkin termasuk "people pleaser".
Sekilas memang positif, tapi sebenarnya berbahaya lho! People pleaser gampang dimanfaatkan orang lain karena mereka selalu mengalah dan mengorbankan diri. Lama-kelamaan, people pleaser jadi stres dan depresi karena selalu memikirkan kebahagiaan orang lain. Ingat ya, kebahagiaan diri sendiri sama pentingnya.
Yuk, hentikan kebiasaan people pleaser dengan 6 tips dari Kompas.com berikut ini:
1. Kenali Nilai dan Batasan Sobat LinkUMKM
Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali nilai-nilai dan batasan pribadi. Apa yang sebenarnya penting bagi Sobat LinkUMKM? Apa yang membuat Sobat LinkUMKM bahagia? Ketika memahami hal ini, akan lebih mudah untuk menetapkan batasan yang jelas dalam hubungan dengan orang lain.
2. Belajar Mengatakan "Tidak"
Salah satu tantangan terbesar bagi seorang "people pleaser" adalah kesulitan mengatakan "tidak". Namun, Sobat LinkUMKM perlu belajar untuk mengatakan "tidak" ketika memang tidak bisa atau tidak ingin melakukan sesuatu. Ingatlah bahwa Sobat LinkUMKM tidak bisa memenuhi semua permintaan orang lain, dan itu tidak masalah.
3. Praktikkan Self-Care
Jangan lupakan pentingnya merawat diri sendiri. Sisihkan waktu untuk melakukan hal-hal yang membuat Sobat LinkUMKM bahagia dan terasa terisi kembali. Ini bisa berupa meditasi, olahraga, membaca buku, atau sekadar bersantai dengan teman-teman terdekat.
4. Bersikaplah Jujur
Jujurlah pada diri Sobat LinkUMKM sendiri dan pada orang lain. Terkadang, menjadi jujur tentang perasaan dan kebutuhan adalah langkah pertama untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan lebih bermakna.
5. Terima Diri Sendiri dengan Penuh Kasih
Berhenti mengkritik diri sendiri secara berlebihan dan mulailah menerima diri sendiri dengan penuh kasih. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan, dan itu adalah bagian dari keunikan kita sebagai individu.
6. Cari Dukungan
Terakhir, tetapi tidak kalah pentingnya, carilah dukungan dari orang-orang yang peduli dan mendukung Sobat LinkUMKM. Teman atau anggota keluarga yang mendukung akan menjadi penopang penting dalam perjalanan menuju kebebasan dari kebiasaan menyenangkan orang lain.
Ingatlah bahwa perubahan tidak terjadi dalam semalam. Proses untuk berhenti menjadi "people pleaser" mungkin memerlukan waktu dan upaya yang cukup besar, tetapi hasilnya akan sangat memuaskan. Dengan mengikuti tips di atas dan memperjuangkan kebahagiaan serta kebutuhanmu sendiri, kamu dapat membangun diri yang lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih bahagia.
Menciptakan batasan adalah kunci untuk memutus siklus people-pleaser. Batasan ini ibarat tembok kokoh yang melindungi kehidupan emosional kita dari campur tangan orang lain. Di balik tembok ini, kita bebas menjadi diri yang seutuhnya tanpa terbebani ekspektasi dan tuntutan orang lain.
***
KOK/NAH