Peningkatan Ekonomi Warga Dikaitkan dengan UMKM Anyaman Pandan di Cileles Lebak

Jumat, 9 Februari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Peningkatan Ekonomi Warga Dikaitkan dengan UMKM Anyaman Pandan di Cileles Lebak (Kompas.com)

LINK UMKM - Dilansir dari Kompas.com Usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kecamatan Cileles, Kabupaten Lebak, Banten, yang fokus pada produksi anyaman pandan, diakui memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Tono, seorang pengusaha di wilayah tersebut, menyatakan bahwa hampir seluruh desa di Cileles memiliki pelaku UMKM yang terlibat dalam produksi anyaman pandan, mengingat ketersediaan bahan baku tanaman pandan. Pengrajin UMKM di Kecamatan Cileles menjadikan daun pandan sebagai bahan dasar untuk membuat berbagai produk anyaman, seperti peci songkok, tas wanita, dompet, topi, tas laptop, tas ransel, dan lainnya. Saat ini, UMKM ini telah tumbuh dan berkembang, menghasilkan perputaran uang yang signifikan, mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

Harga produksi berbagai kerajinan anyaman pandan ini berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 150.000, tergantung pada kualitasnya, dan dipasarkan ke berbagai wilayah di Indonesia, termasuk Provinsi Bali. Tono, yang sudah bertahun-tahun menjadi penampung hasil produksi anyaman pandan, menyatakan bahwa usaha ini terus bertahan dalam kondisi yang terus berkembang. Guntur, seorang pelaku UMKM di Cileles, menjelaskan bahwa keberlimpahan perkebunan pandan di daerah tersebut menjadi dorongan utama dalam pengembangan berbagai produk anyaman pandan, termasuk tikar setengah jadi yang dikirim ke Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tono menganggap usaha kerajinan anyaman pandan di daerahnya sebagai klaster ekonomi yang menjadi andalan pendapatan masyarakat setempat. Meskipun mengalami penurunan omzet akibat pandemi COVID-19 pada tahun 2020-2021, pelaku UMKM dalam produksi anyaman pandan berhasil pulih dan mengoptimalkan upaya pemasaran. Mereka juga mengapresiasi dukungan pemerintah setempat, yang membantu memfasilitasi akses ke dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan promosi melalui partisipasi dalam pameran. Guntur menyatakan rasa syukurnya karena produksi anyaman pandan telah meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga, dengan keuntungan bersih mencapai Rp 15 juta per bulan.

Imam Suangsa, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, menegaskan bahwa kerajinan anyaman pandan telah menjadi klaster ekonomi yang penting di Kecamatan Cileles, menyerap tenaga kerja lokal dan mengatasi urbanisasi ke luar daerah. Dinasnya terus melakukan pembinaan untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk agar dapat bersaing di pasar, dengan harapan dapat lebih mengoptimalkan kontribusi terhadap pendapatan ekonomi masyarakat setempat.

***

FF-SKA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x