Menteri Teten Masduki Soroti Urgensi Fulfillment Center UMKM untuk Optimalisasi Distribusi Logistik di Belanda
Kamis, 8 Februari 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Dilansir dari Kompas.com Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki melakukan perjalanan dinas ke Zutphen, Den Haag, Belanda, untuk memeriksa operasional e-Commerce Fulfillment Center. Teten memberikan apresiasi terhadap upaya Indonesia In Your Hand dalam mengelola e-Commerce Fulfillment Center sebagai upaya mendukung produk lokal Indonesia dalam mengakses pasar global, terutama di Eropa. Indonesia In Your Hand merupakan sebuah platform e-commerce yang secara khusus memasarkan produk Indonesia di luar negeri dan memiliki kantor di Amsterdam, Belanda, serta Sydney, Australia. Melalui keberadaan e-Commerce Fulfillment Center, Zutphen telah menjadi pusat industri logistik di Belanda, berfungsi sebagai Pusat Logistik Pan-Eropa.
Teten Masduki menyatakan apresiasi terhadap langkah inovatif yang diambil oleh Indonesia In Your Hand yang telah berhasil beroperasi di Belanda. Menurutnya, ini adalah solusi yang dapat membantu pemasaran produk industri dan UKM lokal, khususnya bagi produk yang ingin meraih pasar Eropa. Teten juga mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini menghadapi kendala dalam proses digitalisasi produk, terutama terkait dengan biaya logistik yang tinggi. Ini disebabkan oleh proses end-to-end dalam pembelian atau pengiriman barang, tanpa adanya subsidi atau kemudahan dari platform yang dapat mempermudah proses tersebut.
Teten menekankan perlunya media atau platform, seperti Fulfillment Center UMKM, untuk mengatasi masalah-masalah logistik ini. Dalam konteks ini, ketika pengiriman produk dilakukan secara independen, infrastruktur logistik, IT, dan konektivitas darat, laut, dan udara yang kurang memadai menjadi penyebab biaya logistik yang tinggi. Teten juga mengungkapkan bahwa sebagian besar UMKM mengalami kesulitan dalam pengiriman karena lokasi penerima jauh dari penjual, sehingga keberadaan Fulfillment Center UMKM dapat membantu mempercepat proses pengiriman, terutama untuk produk UMKM di bidang makanan.
Menurutnya, dengan memahami cara kerja Fulfillment Center di negara maju seperti Belanda, Indonesia dapat mengadopsi pendekatan serupa untuk membangun pusat logistik UMKM yang optimal. Keberadaan Fulfillment Center diharapkan dapat mengurangi biaya logistik, biaya kemasan, dan biaya persediaan, serta meningkatkan efisiensi. Teten berpendapat bahwa pada akhirnya, Fulfillment Center akan berperan dalam menekan harga produk UMKM dan meningkatkan daya beli masyarakat tanpa mengorbankan kualitas.
***
FF-SKA