Pariwisata Mendorong Inovasi UMKM di Labuan Bajo: Bronis Krispi Brand Brown Qu
Kamis, 8 Februari 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Dilansir dari Kompas.com Semakin berkembangnya pariwisata di Labuan Bajo turut menggeliatkan ekonomi masyarakat setempat. Ida Ayu Puti Merlina Wiryani, pemilik Dapur Merlyn, adalah salah satu pelaku usaha lokal yang mengambil manfaat dari pertumbuhan industri wisata di daerah tersebut. Dalam wawancara dengan tim TikTok Indonesia, Merlin, panggilan akrabnya, mengungkapkan potensi besar untuk produk baru dalam pasar oleh-oleh di Labuan Bajo. Melihat peluang ini, Merlin membuat inovasi produk dengan merek Brown Qu yang berbeda dari produk UMKM lainnya di Labuan Bajo. Sejak September 2023, dia fokus memproduksi bronis krispi, varian kue bronis yang diolah seperti keripik untuk menjadi camilan. Menurut Merlin, keputusan ini lebih menguntungkan dibandingkan menjual bronis kukus yang sudah umum dihasilkan oleh produsen lain. Produk bronis krispi Brown Qu sudah mendapatkan tempat di beberapa sentra oleh-oleh di Labuan Bajo dan berhasil mencapai penjualan yang lebih besar daripada produk sebelumnya, seperti kue kacang dan kue susu.
Sejumlah pusat oleh-oleh di Labuan Bajo telah menerima produk Brown Qu untuk dijual kepada para wisatawan. Merlin berencana untuk terus mengembangkan produknya dengan variasi baru, memanfaatkan potensi bahan baku lokal yang ada di Labuan Bajo. Salah satu ide yang sedang dijajaki adalah produk olahan dengan menggunakan kelor, yang menurutnya memiliki rasa mirip matcha (teh hijau).
Merlin, salah satu peserta program pelatihan Jalin Nusantara dari TikTok Indonesia, berharap melalui program ini, produk bronis krispi Brown Qu bisa dikenal dan dijual di luar Labuan Bajo. Sebelum terjun ke bisnis kuliner, Merlin memiliki latar belakang bekerja di industri periklanan di Malang, Jawa Timur. Namun, setelah kembali ke Labuan Bajo karena tuntutan keluarga, dia memanfaatkan ketrampilannya dalam membuat kue untuk mendirikan usaha kecil-kecilan. Dengan modal sekitar Rp 1,5 juta, Merlin memulai bisnisnya dengan membeli bahan baku dan kemasan. Produksinya melibatkan kontribusi besar dari keluarganya, terutama anak-anaknya. Keuntungan dari penjualan bronis krispi tidak hanya digunakan sebagai modal, tetapi juga untuk kebutuhan sehari-hari. Merlin, sebagai seorang single parent, merasa bersyukur bahwa usaha yang dijalankannya mampu mencukupi kebutuhan keluarganya.
Keberhasilan dan ketekunan Merlin dalam bisnis ini menjadikannya inspirasi bagi pelaku UMKM lain di Labuan Bajo. Mereka aktif berdiskusi secara online, saling memberikan dukungan dan semangat untuk terus berkembang. Firry Wahid, Head of Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia, mengungkapkan bahwa program TikTok Jalin Nusantara adalah langkah awal untuk memberdayakan UMKM di Indonesia. TikTok berkomitmen untuk terus mengembangkan UMKM sebagai penggerak ekonomi nasional.
***
FF-SKA