Mengarungi Pasar Tiongkok melalui Produk Kulit Ikan Pari

Minggu, 4 Februari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Ardiyansyah, pemilik usaha Arma Leather and Craft, melayani pengunjung Bazar UMKM untuk Indonesia. (Media Indonesia)

LINK UMKM -  Kulit ikan pari sering kali dianggap sebagai limbah karena memiliki tekstur yang keras dan sulit untuk diolah. Akan tetapi, pandangan ini tidak berlaku bagi Ardiyansyah, pemilik usaha "Arma Leather and Craft."

Dengan keahlian dan keterampilannya,Ardi mampu mengubah kulit ikan pari menjadi kerajinan tangan yang memiliki nilai tinggi. Kemajuan usahanya pun semakin pesat, terutama berkat dukungan dari Rumah BUMN (RB) Rembang yang dikelola oleh PT Semen Gresik, anak perusahaan dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG).

Dilansir dari Media Indonesia - Ardi, sapaan akrab Ardiansyah, memulai usaha kerajinan tangan dari kulit pada tahun 2013 setelah menyelesaikan kuliah di Jurusan Bahan Kulit, Karet, dan Plastik di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta. Dengan modal awal sebesar Rp1.500.000,00, Ardi kini berhasil menjual hingga 250 lembar kulit ikan pari crusting yang telah disamak, serta 50 produk jadi seperti dompet, tas, dan lainnya, dengan omzet mencapai Rp50.000.000,00 per bulan. Ia bersyukur karena usahanya terus berkembang, menarik pelanggan tidak hanya dari Rembang, tetapi juga dari kota-kota seperti Bandung, Semarang, Yogyakarta, serta luar Jawa seperti Medan, Palembang, Kalimantan, bahkan Raja Ampat dan Tiongkok.

Awalnya, Ardi menggunakan kulit ikan ayam dan kulit ikan buntal dalam usahanya. Namun, seiring berjalannya waktu, tren tersebut menurun dan bahan baku sulit didapatkan. Oleh karena itu, ia beralih ke kulit ikan pari setelah melihat jumlahnya yang melimpah di Rembang, dan pada saat itu belum banyak yang memanfaatkannya.

Meski pengolahan kulit ikan pari cukup rumit, membutuhkan keterampilan khusus, dan kesabaran dalam proses yang berlangsung selama 15 hari, mulai dari proses menyamak hingga menghasilkan lembaran kulit crusting, Ardi bangga karena ia menjadi satu-satunya pelaku usaha dari kulit ikan pari di Rembang.

Ardi juga menghadapi tantangan dalam pemasaran produknya, mengingat peminat produknya berasal dari kalangan menengah ke atas. Meskipun demikian, produknya yang terbuat dari kulit ikan pari diakui karena kekuatannya yang membuatnya awet.

***

FF/NKS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x