LINK UMKM -  Pameran UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, yang merupakan bagian dari program pemberdayaan UMKM untuk go global yang diselenggarakan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, menjadi platform bagi Bankitwangi, merek teh organik premium dari Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, untuk memperluas pangsa pasar secara luas. Pasar yang dituju adalah konsumen menengah ke atas yang bukan hanya sekadar &039;peminum teh&039;, melainkan &039;penikmat teh&039;. Terlebih lagi, popularitas kopi kini lebih tinggi dibandingkan dengan teh, khususnya yang memiliki kualitas baik.

Dilansir dari Kumparan.com - Eko melihat UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023 sebagai kesempatan untuk memperkenalkan produk dalam negeri berkualitas ke pasar yang lebih luas, termasuk pasar ekspor. Bankitwangi, sebagai peserta yang telah berpartisipasi dalam pameran tersebut lebih dari sekali, mengapresiasi acara tahunan ini yang tetap memberikan kesempatan selama pandemi, meskipun hanya melalui pengiriman sampel produk.

Bukit Sari, yang memulai bisnisnya dengan mengakuisisi perkebunan teh Belanda di Ciwidey pada tahun 2004, telah mengubahnya menjadi perkebunan teh organik. Bankitwangi berfokus pada segmen premium, sebagai turunan dari strategi produk organik yang memiliki beban operasional lebih tinggi dibandingkan dengan produk nonorganik. Dalam upaya memperluas pasar, Bankitwangi telah mengirimkan produknya ke beberapa negara di Eropa dan Asia.

Produk teh Bankitwangi saat ini memiliki beragam jenis, termasuk black tea (teh hitam), jasmine tea (teh melati), dan butterfly pea (teh bunga telong). Bankitwangi menjadi pelopor gaya hidup teh organik di Indonesia, sambil tetap berkomitmen pada pelestarian lingkungan dan praktek etis dalam bisnisnya.

UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR 2023, yang merupakan bagian dari peringatan HUT ke-128 BRI dengan tema "Crafting Global Connection," diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan pelaku UMKM Indonesia hingga mencapai pasar global. Direktur Utama BRI, Sunarso, menutup acara ini pada 10 Desember 2023, mencatatkan komitmen bisnis senilai USD 81,3 juta atau Rp1,26 triliun melalui business matching. Sunarso berharap kegiatan ini memberikan dampak positif pada kemajuan dan pengembangan kapasitas serta kualitas UMKM Indonesia, bukan hanya dalam peningkatan penjualan, tetapi juga dalam pemberdayaan finansial dan peningkatan literasi keuangan.

***

FF/NKS