Kisah Galih Ardiansyah Pemuda 24 Tahun yang Mengasah Passion dengan Berbisnis Mie Ayam
Jumat, 5 Januari 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Galih Ardiansyah (24) adalah seorang pemuda asal Jakarta Pusat yang berhasil membangkitkan usaha bakmi keluarga. Bisnis ini berawal di tengah pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, Galih memutuskan untuk membantu orang tuanya dengan melanjutkan usaha bakmi yang telah mereka jalani sejak 2014.
Bakmi GG, demikian nama usaha milik Galih, menawarkan berbagai menu, mulai dari bakmi, kwetiau, dan bihun, dengan tambahan pangsit rebus, pangsit goreng, dan bakso. Semua menu dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dan terjamin halal. Mie yang digunakan dibuat sendiri oleh Galih, karena ia yakin rasa yang dihasilkan akan lebih baik. Harga yang ditawarkan untuk satu porsi bakmi cukup terjangkau, mulai dari Rp13.000.
Galih mengatakan bahwa bisnisnya menunjukkan pertumbuhan positif. Awalnya, targetnya adalah masyarakat sekitar tempat ia berjualan. Namun, kini bisnisnya juga menarik perhatian dari pasar yang lebih luas melalui layanan pemesanan makanan online. Galih mengatakan bahwa dari pemesanan online keuntungan yang diperoleh yang cukup besar. Selain dari pemesanan online, Galih juga mendapat keuntungan dari pesanan acara-acara besar yang biasanya memesan lebih dari 100 porsi. Bakmi GG telah menjadi bagian dari beberapa event, termasuk acara yang diadakan di kantor walikota, kegiatan partai, dan berbagai event yang diadakan oleh pelanggan setianya.
Galih mengungkapkan bahwa ada beberapa kesulitan yang dialami dalam menjalankan bisnisnya. Salah satunya adalah mentalnya yang terus diuji karena melihat teman sebayanya yang bekerja kantoran. Namun, Galih tetap melanjutkan usaha ini karena memiliki passion dan privilege di bidang ini. Ia juga berpendapat bahwa keuntungan yang diperoleh dari usahanya lebih besar daripada bekerja di perusahaan. Saat awal berjualan, Galih sempat merasa jenuh karena aktivitasnya yang monoton. Namun, ia tetap menjalaninya dengan sabar dan mengambil hikmah dari setiap pengalamannya. Galih juga mengungkapkan bahwa aktif mengikuti pelatihan merupakan hal yang penting karena dapat dapat membantu mengembangkan bisnisnya.
Galih dengan tulus menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dari berbagai pihak. Salah satu dukungan yang sangat berarti baginya adalah dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), yang telah memberikan bantuan dan fasilitasi dalam proses perolehan sertifikasi halal. Menurutnya, bantuan tersebut tidak hanya sebagai bentuk kerjasama bisnis, tetapi juga menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pengembangan UMKM yang berorientasi pada kehalalan produk.
Di masa yang akan datang Galih memiliki rencana untuk mengembangkan bisnisnya. Ia berencana untuk membuka cabang dengan menu yang lebih proposional, tetapi di tempat lain. Alasannya, jika ia menjual bakmi dengan bumbu yang lebih enak di daerah yang sekarang, harganya akan lebih mahal, sehingga tidak menjangkau pasar sekitar. Selain itu, Galih juga berencana untuk membuat bakmi frozen agar mudah dikirim ke berbagai daerah yang cukup jauh.
Galih merupakan contoh pemuda yang tangguh dan gigih dalam menghadapi tantangan. Ia berhasil bangkit dan meraih kesuksesan melalui usaha bakmi. Kisah Galih ini dapat menjadi inspirasi bagi para pemuda lainnya untuk tidak menyerah dalam mengejar cita-cita.
***
MIN/NAH