Tips Sukses Mengolah Karung Beras Bekas menjadi Produk Berkualitas ala Artisa Founder Tiga Mata Sapi

Selasa, 2 Januari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Artisa Founder Tiga Mata Sapi (Kompas.com)

LINK UMKM - Siapa yang menyangka, karung beras bekas yang umumnya disimpan di gudang ternyata memiliki potensi jual yang lumayan jika diubah menjadi produk dengan nilai lebih. Hal ini tentu menarik bagi mereka yang berminat berbisnis. Dengan kemampuan dan ide kreatif, karung beras dapat diubah menjadi produk yang bernilai ekonomis. Dari karung bekas tersebut, kita bisa menciptakan berbagai item seperti tas, sarung bantal, celemek, dan totebag yang bermanfaat.

Sejak tahun 2016, Artisa telah bekerja sama dengan ibunya untuk mendirikan Tiga Mata Sapi dengan mengolah limbah karung beras menjadi produk bernilai. “Saat ini memang sudah banyak bisnis yang fokus di daur ulang dan terkadang membuat kita minder untuk menjalankan bisnis daur ulang. Padahal,seharusnya ini bisa dijadikan motivasi dan semangat untuk terlibat di daur ulang. Karenanya, kita coba bikin sarung bantal dan apron buat masak dari karung beras,” ungkap Artisa kepada Kompas.com di acara SEMASAQU di The Brickhall Fatmawati City Center, Jakarta.

Apa saja saran dari Artisa untuk mengelola bisnis Tiga Mata Sapi? Untuk menemukan jawabannya, perhatikan 4 rekomendasi berikut.

1. Fokus Terhadap Lingkungan

Membuat produk dari limbah karung beras bukan sekadar tentang keuntungan, ada aspek lain yang menjadi prioritas utama, yaitu menjaga keberlanjutan lingkungan dan bumi. Artisa menekankan bahwa brand Tiga Mata Sapi yang ia ciptakan memang ditekankan pada aspek lingkungan.

2. Masukkan Pesan Atau Cerita Di Setiap Produk

Sebagai cara untuk mengedukasi masyarakat tentang urgensi pelestarian lingkungan dan keberlanjutan bumi, penting bagi kamu untuk menyisipkan pesan atau narasi dalam setiap produk yang dihasilkan. “Saya membuat produk selalu memasukan pesan atau cerita, baik dalam bentuk gambar atau tulisan. Saya ingin pesannya tersampaikan, misalnya ada isu polusi, saya ingin mereka paham dan tercerahkan melalui gambar yang saya buat,” ungkap Artisa. Oleh sebab itu, bisnismu bukan hanya tentang mengubah limbah karung beras menjadi produk jualan, namun juga tentang mengangkat dan menyuarakan isu-isu penting yang terkandung di dalamnya.

3. Tingkatkan Penjualan Online dan Ikuti Bazar

Poin ketiga adalah memanfaatkan potensi penjualan secara online dan berpartisipasi dalam berbagai bazar. “Awalnya kita hanya word of mouth saja, tapi saat ini kita melalui online dan minta teman untuk membantu promosikan produk kita. Kalau ada bazar pasti penjualannya cepat dan meningkat, tapi kalau online tidak bisa ditebak penjualannya,” jelas Artisa.

4. Libatkan Banyak Orang

Sebagai upaya memperluas pengaruh positif terhadap lingkungan dan sosial, kamu perlu membuka peluang untuk melibatkan lebih banyak individu dalam bisnismu. “Saat ini banyak pihak yang terlibat dalam produksi kita, seperti teman saya yang di Yogyakarta untuk membantu kita untuk menjahit produk yang membutuhkan mesin jahit khusus. Oleh karena itu, semoga bisa memberikan dampak yang baik untuk bumi,” demikian disampaikan oleh Artisa.

***

MIN/NAH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x