Tips Aman Berbelanja agar Terhindar dari Penipuan saat Musim Liburan

Selasa, 26 Desember 2023 | 06:00 WIB

Ilustrasi Tips Aman Berbelanja agar Terhindar dari Penipuan saat Musim Liburan (Kompas.com)

LINK UMKM - Pada saat liburan atau perjalanan, aktivitas belanja, baik online maupun offline, sering menjadi pilihan utama. Terutama saat puncak musim liburan seperti akhir tahun, kenaikan volume transaksi memerlukan kewaspadaan ekstra dari semua pihak, mulai dari konsumen hingga lembaga keuangan dan penyedia pembayaran.

Visa baru-baru ini mengeluarkan laporan khusus mengenai ancaman selama musim liburan, dengan fokus pada potensi peningkatan aktivitas penipuan, baik untuk transaksi langsung maupun online. Salah satu teknik penipuan yang kerap terjadi adalah dengan memanfaatkan OTP (one-time-password). Pihak yang mengklaim sebagai perwakilan bank atau institusi sering kali menjadi modus operasi mereka.

Namun, konsumen memiliki peran penting dalam mencegah penipuan ini agar liburan tetap menyenangkan dan aman, seperti yang diungkapkan oleh Riko Abdurrahman dari Visa Indonesia.

Berikut tips bertransaksi aman sebagaimana dikatakan Riko melalui Kompas.com.

1. periksa Kembali Reputasi Toko

Sebelum berbelanja di tempat liburan, pastikan memilih toko yang terpercaya dan memiliki reputasi yang baik. Jika ada keraguan, lakukanlah riset terlebih dahulu informasi seputar toko dan keasliannya.

2. Keamanan saat Bertransaksi Online

Saat berbelanja online, periksa apakah situs web memiliki teknologi yang aman. Contohnya, saat akan checkout, pastikan alamat situs dimulai dengan &039;https://&039;. Riko menjelaskan bahwa &039;s&039; pada &039;https&039; menunjukkan bahwa data telah dienkripsi dan dikirim melalui koneksi yang aman.

3. Hindari Penggunaan Wi-Fi Publik saat Bertransaksi

Koneksi Wi-Fi publik rentan terhadap serangan, memungkinkan peretas mengakses data kita. Gunakanlah koneksi pribadi yang terjamin keamanannya saat bertransaksi online.

4. Waspadai Penawaran yang Tidak Masuk Akal

Penawaran belanja sering ditemui di situs web. Jika terdapat penawaran yang tidak realistis, terutama dengan harga yang sangat rendah, mungkin itu indikasi potensi penipuan.

5. Hindari Membagikan Data Pribadi

Data pribadi termasuk info transaksi seperti PIN, OTP, dan kode CVV. Hindari berbagi dengan siapapun, termasuk keluarga, karena seringkali penipuan dilakukan oleh orang terdekat. Menjaga privasi adalah kunci, kata Riko.

6. Hindari Foto dengan Struk Tagihan

Banyak wisatawan asyik berfoto namun lupa tentang kartu pembayaran yang terlihat di foto. Hal ini dapat meningkatkan risiko penipuan. Menurut Marischka Prudence, seorang influencer, banyak yang lupa kartu atau tagihan bisa mengungkap data pribadi kita.

7. Mengaktifkan Notifikasi di Ponsel

Aktifkan notifikasi transaksi untuk mengawasi transaksi yang mencurigakan. Menurut Marischka, fitur ini memudahkan pelacakan transaksi dan jumlah uang yang dikeluarkan. Caranya mudah, bisa melalui aplikasi mobile banking sesuai bank yang digunakan.

***

LMP/NAH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x