Cara Sukses Merintis Bisnis Keripik Olahan Buah

Jumat, 8 Desember 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Yaotono, Founder ChipsyChips saat pameran Brilianpreneur 2023 di JCC (Kompas.com)

LINK UMKM -  Indonesia memiliki potensi besar dalam pengolahan buah menjadi produk bernilai tambah, seperti keripik. Hal ini didukung oleh kekayaan sumber daya alamnya, termasuk berbagai jenis buah yang melimpah. Contoh usaha yang memanfaatkan potensi ini adalah ChipsyChips, yang didirikan oleh Yaotono pada tahun 2022. ChipsyChips memproduksi keripik salak yang berasal dari Wonosobo, Jawa Tengah.

Keripik salak ChipsyChips berhasil mendapatkan banyak minat, bahkan berhasil diekspor ke Kanada. Dalam sebulan, ChipsyChips mampu meraih omzet sebesar Rp 50 juta. Jika Anda ingin memulai bisnis keripik olahan buah seperti ChipsyChips, berikut adalah tips dari Tono, dikutip dari Kompas.com:

1. Cari Bahan Baku yang Melimpah

Sebelum memulai bisnis keripik olahan buah, penting untuk mengidentifikasi potensi sumber daya yang tersedia di sekitar wilayah Anda. Misalnya, Anda dapat mengamati ketersediaan buah salak, pisang, nanas, nangka, atau buah-buahan lainnya yang dapat diolah menjadi keripik.

2. Siapkan Modal Awal

Secara umum, bisnis dapat dimulai dari skala kecil. Hal ini juga berlaku untuk bisnis pembuatan keripik. Anda dapat menyesuaikan skala bisnis dengan modal yang Anda miliki dan memanfaatkan peralatan yang ada di rumah. Namun, jika Anda ingin membeli peralatan baru atau menyewa tempat khusus, Anda perlu menyiapkan modal yang lebih besar.

Tono, pemilik usaha keripik olahan buah ChipsyChips, mengatakan bahwa modal usahanya cukup besar. Ia mengeluarkan biaya Rp 200 jutaan hanya untuk mesin, belum termasuk sewa tempat dan biaya lainnya. Tono dan timnya memang ingin membangun usaha yang besar sejak awal, sehingga mereka siap dengan risiko dan tantangan yang ada.

3. Pelajari Cara Pengolahannya

Tono berpendapat bahwa pelaku usaha yang mengolah bahan baku menjadi keripik harus memahami secara mendalam detail proses pembuatannya. Hal ini penting untuk menghasilkan produk yang berkualitas.

4. Inovasi

Setelah usaha stabil dan berkembang, pelaku usaha perlu terus melakukan riset pasar untuk mengetahui preferensi konsumen terkini dan tren buah yang sedang diminati. Hal ini penting untuk tetap relevan dan menyesuaikan produk dengan kebutuhan konsumen. Riset pasar yang berkelanjutan dapat membantu pelaku usaha untuk menciptakan inovasi produk baru, seperti keripik buah dari jenis buah yang memiliki peminat paling tinggi. Hal ini memungkinkan pelaku usaha untuk mengikuti tren pasar dan menghadirkan produk yang sesuai dengan selera dan kebutuhan konsumen.

Tono, pemilik ChipsyChips, awalnya hanya memproduksi keripik salak. Namun, seiring berjalannya usaha, ia mulai menciptakan produk inovatif lainnya dari bahan baku yang berlimpah, seperti labu.

5. Cari Buyer dari Pameran

Salah satu cara efektif untuk memperkenalkan produk ke masyarakat Indonesia adalah dengan berpartisipasi aktif dalam berbagai pameran, baik yang berskala nasional maupun internasional. Hal ini dapat membantu pelaku usaha untuk memperkenalkan produknya kepada target pasar yang lebih luas.

Contohnya Tono, berhasil mendapatkan buyer dari Kanada melalui bazar yang ia ikuti. Menurut Tono, rajin mengikuti pameran penting untuk membuka peluang potensial baru, seperti mencari investor, buyer luar negeri, distributor, atau konsumen langsung.

***

LMP/NAH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x