Ini 4 Jenis Pupuk Organik Untuk Pertanianmu
Rabu, 15 November 2023 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Untuk menyuburkan lahan pertanian, petani biasanya menggunakan pupuk yang ditebarkan pada lahan pertanian. Banyak sekali ragam pupuk yang dapat dijadikan pilihan yang tepat. Secara umum, ada dua jenis pupuk yaitu pupuk organik dan anorganik. Pupuk organik adalah pupuk yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami, sementara pupuk anorganik adalah pupuk yang dibuat menggunakan campuran bahan kimia dengan kadar hara yang tinggi. Sekarang ini, petani sudah banyak yang mengetahui tentang pertanian berkelanjutan yang ramah lingkungan sehingga mulai menggunakan pupuk organik sebagai penyubur lahan pertanian. Terdapat beberapa jenis pupuk organik yang dapat digunakan dalam pertanian dilansir dari Kumparan.com:
1. Pupuk kandang
Pupuk kandang umumnya berasal dari kandang hewan ternak seperti kotoran yang bercampur dengan sisa makanan. Pada pupuk kandang ada istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Maksudnya, pupuk panas adalah pupuk yang proses penguraiannya berlangsung dengan cepat hingga dapat menyebabkan panas. Kelemahan dari pupuk panas adalah mudah menguap menjadi gas karena bahan organiknya tidak sempurna terurai dalam tanah.
Sementara pupuk dingin adalah pupuk yang proses penguraiannya berlangsung lambat hingga tidak menyebabkan panas.
2. Kompos
Hasil pelapukan dari bahan alami seperti daun-daunan, jerami, alang-alang, rumput dan kotoran hewan dapat menjadi kompos penyubur tanaman. Proses pelapukan tersebut dibantu oleh manusia untuk mempercepat proses pembuatannya. Sekarang kompos sudah banyak disediakan di toko pertanian dengan berbagai macam merek.
Kompos memiliki kandungan utama berupa bahan organik yang efektif dalam memperbaiki kondisi tanah. Kandungan lain seperti nitrogen, fosfor, kalium, kalsium dan magnesium juga terdapat pada kompos.
3. Pupuk hijau
Seperti namanya pupuk hijau, pupuk ini berasal dari bagian tanaman yaitu bagian daun, tangkai dan batang tanaman tertentu yang masih muda. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memanfaatkan tanaman hijau sebagai pupuk hijau antara lain:
- Langsung saja ditanam dalam tanah setelah dijatuhkan dahulu. Cara tersebut dapat dilakukan pada tanah yang berair seperti sawah menggunakan traktor.
- Timbun dengan tanah setelah dicabut dan taruh pada tempat yang sudah disediakan. Cara tersebut dapat dilakukan pada tanah yang kering.
- Ditanam di tanah dengan cara diinjak-injak setelah dicabut dan dipotong-potong kecil kemudian tebarkan di tanah.
- Disebarkan pada sekeliling tanaman setelah dicabut sampai membusuk. Cara ini dapat dilakukan ketika tanaman pupuk hijau digunakan untuk mulsa.
4. Humus
Humus atau sisa tumbuhan yang mengalami pembusukan secara alami dengan bantuan mikroorganisme tanah dan cuaca. Humus memiliki ciri khas yaitu warnanya yang hitam sampai coklat tua. Humus memiliki sifat yang mengikat, menyerap air serta gembur. Sehingga humus cocok untuk memperbaiki tanah pertanian yang kurang subur. Namun pupuk jenis ini agak sulit ditemukan. Humus dan kompos memiliki perbedaan pada bahan dan proses pembuatannya. Kompos terbuat dari pelapukan bahan yang dibantu oleh manusia, sedangkan humus terbuat dari pembusukan alami tanpa campur tangan manusia.
***
LMP/PTH