LINK UMKM -  Elsa, yang dikenal sebagai Granita Elsara, menginspirasi banyak orang dengan kisahnya. Ia merasa prihatin dengan harga barang yang tinggi di kawasan Kaliurang, Yogyakarta, dan memutuskan untuk memulai usaha toko kelontong pada bulan September 2017. Meskipun tidak memiliki modal finansial, Elsa meminjam uang sebesar Rp 32 juta dari orang tuanya untuk membeli perlengkapan dan produk yang akan dijual di toko kelontongnya.

Elsa menghadapi tantangan dan pasang surut dalam usahanya, tetapi ia tidak menyerah dan mencari solusi untuk mengatasi keterpurukan. Ia berhasil meningkatkan penjualan dengan menambah variasi produk yang ditawarkan kepada konsumen. Awalnya hanya menjual barang kebutuhan pokok, namun Elsa memperluas jangkauan dengan menambah produk kebutuhan lainnya. Pada bulan Desember 2017, kunjungan wisatawan yang meningkat di Kaliurang memberikan dampak positif pada penjualan toko Elsa, yang mengalami lonjakan tajam dan meningkatkan omzet

Melihat peluang pasar yang potensial di kawasan Kaliurang, Elsa berusaha untuk memperluas pangsa pasarnya. Ia menjalin kerja sama dengan pelaku industri wisata di sekitar Kaliurang, seperti hotel, rumah makan, dan toko makanan khas setempat. Elsa menyusun proposal dan mendapatkan respon positif. Akhirnya, usahanya mulai memasok kebutuhan hotel, rumah makan, dan toko di sekitar tempat wisata Kaliurang.

Namun, masalah baru muncul saat terjadi erupsi Gunung Merapi pada Mei 2018. Peristiwa ini mempengaruhi pasar di kawasan Kaliurang. Elsa kembali mencari cara untuk mempertahankan usahanya dengan mencari pasar alternatif dan memasok barang kebutuhan masyarakat ke Pasar Pakem, Sleman.

Semangat pantang menyerah Elsa dalam menjalankan usahanya akhirnya membuahkan hasil. Usahanya terus berkembang dan ia harus merekrut karyawan untuk membantu operasional toko. Saat ini, Elsa memiliki empat karyawan. Toko kelontong Elsa tidak hanya berhasil menstabilkan harga di pasar Kaliurang, tetapi juga menghasilkan keuntungan yang signifikan. Setiap harinya, toko Elsa mampu menghasilkan omzet rata-rata sekitar Rp12 juta. Dalam sebulan, omzetnya mencapai Rp 380 juta dengan keuntungan bersih sekitar 10-12 juta.

Kunci kesuksesan Elsa dalam berbisnis adalah keberanian untuk mengambil risiko dan tidak cepat menyerah ketika menghadapi kesulitan. Ia selalu mencari solusi untuk mengatasi masalah yang muncul. Baru-baru ini, Elsa juga mendapatkan dukungan dana pengembangan usaha sebesar Rp20 juta dari Kementerian Investasi. Kisah Elsa merupakan contoh inspiratif dari generasi muda Indonesia yang memiliki semangat kuat dalam menjalankan usaha dan meraih kesuksesan.

****

GN/WS