Mengenalkan Nine Gula Aren Murni Memadukan Kuliner dan Keberdayaan Petani
Selasa, 13 Juni 2023 | 00:00 WIB
LINK UMKM -
Di balik kesuksesan sebuah bisnis kuliner yang terkenal dengan produk gula aren murninya yang berkualitas, ada seorang wanita tangguh bernama Neni Ratna Wahyuningsih. Dari Semarang, wanita berusia 53 tahun ini memulai usahanya pada tahun 2021 dengan nama Nine Gula Aren Murni. Dalam membangun bisnis ini, Ibu Neni didukung oleh suami dan anak-anaknya.
Awalnya, tujuan utama Ibu Neni adalah membantu petani aren di sekitarnya yang terdampak pandemi Covid-19. Selama masa tersebut, Walikota Semarang mengadakan acara Urban Farming Kota Semarang, dan Ibu Neni berhasil menjadi salah satu juaranya. Melalui bisnisnya, Ibu Neni juga berusaha memberdayakan petani aren dengan melibatkan mereka dalam organisasi dan koperasi. Hal ini bertujuan agar gula aren hasil panen dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi.
Melihat peluang yang menjanjikan, Ibu Neni mulai mengembangkan bisnisnya dengan serius. Produk utama yang ditawarkan adalah gula aren murni dengan cita rasa khas dan alami. Apa yang membuat produk buatan Ibu Neni berbeda adalah pengemasannya yang mewah dengan sentuhan warna keemasan. Selain itu, produknya juga dikemas dengan kebersihan dan kehalalan yang terjamin. Dalam hal komposisi, Ibu Neni telah mengatur takaran bahan dengan cermat. Bentuk unik berupa kubus juga menjadi daya tarik tersendiri yang memudahkan konsumen dalam menyajikan gula aren ini dalam minuman mereka. Keunikan-keunikan ini membantu meningkatkan penjualan Ibu Neni, yang mencapai angka sekitar 8 juta Rupiah per bulan. Saat ini, produk Gula Aren Nine telah tersebar di berbagai kota dan pulau di Indonesia.
Namun, tidak selamanya perjalanan bisnis Ibu Neni berjalan mulus. Salah satu tantangan terbesarnya adalah dalam segmen pasar yang ia targetkan. Namun, Ibu Neni melihat peluang di antara calon konsumen yang memiliki riwayat diabetes, yang tidak dianjurkan mengonsumsi gula pasir. Inilah alasannya mengapa Ibu Neni mampu memasarkan produk gula arennya kepada mereka. Selama menghadapi kendala ini, Ibu Neni mendapatkan dukungan penuh dari suami dan anak-anaknya, terutama dalam kegiatan produksi.
Dalam usahanya memperluas jangkauan bisnis, Ibu Neni aktif mengikuti acara atau bazar yang diadakan oleh BRI dan Rumah BUMN. Keterlibatan dalam acara-acara tersebut memberikan kesempatan kepada Ibu Neni untuk memperluas jaringan dan memperkenalkan produknya kepada lebih banyak orang.
Tidak hanya itu, Ibu Neni juga tengah mengembangkan inovasi baru berupa parfum dengan bahan dasar vanili. Ia berharap inovasi ini dapat menarik minat konsumen baru dan memberikan nilai tambah pada bisnisnya. Melalui pengalamannya, Ibu Neni ingin menyampaikan pesan kepada rekan-rekan UMKM lainnya bahwa bisnis tidak hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang membantu dan meningkatkan kesejahteraan orang-orang di sekitar kita.
Sebagai seorang pengusaha kecil menengah, Ibu Neni mengetahui keberadaan LINKUMKM dari Rumah BUMN. Ia menggunakan platform tersebut untuk mengisi skoring dan mengetahui kelas usaha yang dimilikinya saat itu. Saat ini, bisnis Ibu Neni telah mendapatkan kelas usaha Tradisional Teladan. Dalam penggunaannya, Ibu Neni sangat menyukai fitur Pelatihan dan Etalase yang disediakan oleh LINKUMKM. Ia merasa bahwa pelatihan yang ditawarkan sangat membantu UMKM dalam menjalankan bisnis mereka, sementara etalase memberikan dukungan dalam memasarkan produk-produk mereka.
Nine Gula Aren Murni bukan sekadar bisnis kuliner yang sukses, tetapi juga cerminan dari semangat dan dedikasi Ibu Neni dalam membantu petani aren dan memberdayakan masyarakat sekitar. Dalam perjalanan bisnisnya, Ibu Neni telah menghadapi berbagai tantangan, tetapi dengan dukungan keluarga dan ketekunan yang tak kenal lelah, ia mampu mengatasi setiap rintangan dan mencapai kesuksesan yang menginspirasi banyak orang.