LINK UMKM - Menentukan produk yang akan dijual memang tidak mudah. Apa pun yang kamu jual, baik itu makanan, minuman, hingga pakaian, semuanya barangkali sudah banyak pula dijual oleh orang lain. Adanya persaingan di masing-masing jenis produk pun tinggi dan sering membuatmu jadi ragu untuk serius memulai bisnis. Maka dari itu, menentukan produk untuk dijual bukan sekadar berdasarkan riset pasar, kompetitor, dan target audiens saja.

Selain brand, menentukan produk yang akan dijual juga penting bagi seorang reseller atau dropshipper agar penjualan bisa maksimal. Nah, kalau kamu baru memulai bisnis dan belum tahu bagaimana cara menentukan produk yang akan dijual, yuk simak tipsnya di bawah ini yang dilansir dari Kompas.com:

1. Brainstorming

Luangkan waktumu untuk memikirkan sekaligus mengeluarkan semua ide-ide yang ada di pikiranmu. Dengan membuat daftar tertulis yang rapi agar ide-ide tersebut dapat dilihat dengan nyaman, dengan menambahkan deskripsi singkat mengenai ide tersebut. Keluarkan semua ide dengan sekreatif mungkin.

2. Menggunakan media sosial untuk mengetahui tren

Produk laris atau viral biasanya mudah diketahui dari popularitasnya di media sosial seperti Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok hingga Youtube. Sebagai penjual kamu perlu update dengan tren jual beli yang bisa dianalisis melalui media sosial. Selain mengikuti update dari influencer, kamu juga bisa melakukan analisis dari tagar atau konten viral yang sedang populer di media sosial.

3. Memastikan ketersediaan produk

Dengan memastikan ketersediaan dalam jangka panjang, baik itu ketersedian dalam bentuk jadi maupun bahan baku pembuatannya. Sebagai contoh, kamu menjual kue dengan bahan-bahan premium kualitas terbaik, bahkan tepungnya pun khusus dari merek A. Begitu pun kalau kamu menjual makanan lain, produk fashion, alat-alat olahraga, makeup, dan lainnya. Pastikan produknya bukan yang terbatas agar bisnismu terus berjalan.

4. Hadirkan Inovasi dari Produk yang Sudah Ada

Dengan menghadirkan inovasi bertujuan agar produkmu terlihat berbeda dan lebih menarik daripada kompetitor. Apalagi, kalau kamu menjual barang-barang yang cukup umum, seperti baju atau makanan. Misalnya, kalau jualan risoles, sebagai inovasi, kamu dapat menambahkan berbagai variasi isian di dalamnya, seperti keju mozzarella, daging, atau sosis.

***

GN/LMP