Ekonomi AS Eropa Lesu Indonesia Incar Ekspor Furnitur
Sabtu, 6 Mei 2023 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Dalam beberapa tahun terakhir, perekonomian di Amerika Serikat dan Eropa terus mengalami penurunan yang cukup signifikan. Hal ini mempengaruhi banyak industri, termasuk industri furnitur di Indonesia. Namun, sebagai negara yang memiliki banyak potensi, Indonesia mencari alternatif pasar ekspor untuk mengatasi masalah tersebut.
Pasar ekspor merupakan salah satu cara terbaik untuk meningkatkan penjualan produk furniture. Indonesia memiliki sumber daya alam yang melimpah, seperti kayu dan bambu, sehingga dapat menghasilkan produk furniture dengan kualitas yang baik dan memiliki daya tarik tersendiri di pasar internasional.
Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman di bidang produksi furniture. Kombinasi antara bahan baku yang berkualitas dan tenaga kerja yang terampil, dapat menghasilkan produk furniture dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang tinggi.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet, memasarkan produk furniture secara online juga menjadi alternatif yang menjanjikan. Dengan platform e-commerce, produsen furniture Indonesia dapat menjual produk mereka ke pasar internasional secara langsung tanpa harus melalui distributor.
Pasar ekspor yang menjadi target Indonesia diantaranya adalah negara-negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin. Selain itu, Indonesia juga memiliki kesempatan untuk meningkatkan ekspor ke pasar Eropa melalui kerja sama dengan Uni Eropa dan mengikuti regulasi yang berlaku di sana.
Dengan berbagai upaya ini, Indonesia berharap dapat mengatasi masalah penurunan ekonomi yang dihadapi saat ini. Dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki dan melihat peluang di pasar internasional, Indonesia dapat terus tumbuh dan berkembang sebagai negara yang maju dan berkembang.
Dilansir dari Kumparan.com Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki meminta pelaku industri furnitur untuk membidik potensi pasar-pasar alternatif, misalnya Timur Tengah.
“Dalam beberapa waktu kedepan industri furniture dan home decor harus membidik pasar alternatif tak hanya Amerika dan Eropa tetapi juga Timur Tengah misalnya. Karena dunia sedang mengalami perubahan kekuatan ekonomi,” dalam acara launching Pameran The International Furniture and Craft Fair Indonesia atau (IFFINA), Selasa (9/5).
Menurutnya, saat ini tengah terjadi pergeseran landscape ekonomi dunia yang mengharuskan Indonesia untuk mencari pasar baru yang lebih potensial mendukung pertumbuhan industri mebel.
***
GN/FF