Tergiur Berbisnis Porang Perhatikan Potensi Keuntungan dan Kerugiannya

Minggu, 30 April 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Berbisnis Porang (Google/Kompas.com)

LINK UMKM -  Tanaman porang atau Amorphophallus muelleri adalah salah satu tanaman jenis umbi-umbian yang bisa tumbuh sampai 1,5 meter tingginya. Tanaman ini umumnya tumbuh di bawah pepohonan penyangga seperti pohon jati. Tanaman ini memiliki kandungan zat glucomanan dan biasa dijadikan sebagai bahan utama untuk produk lem, jelly, tepung, kosmetik dan juga penjernih air.

Dilansir dari Kompas.com manfaat porang, terutama umbinya, digunakan untuk bahan baku pembuatan tepung konjak atau tepung glucomannan. Tepung ini yang kemudian dipakai sebagai bahan utama olahan shirataki, mi bening yang banyak dikonsumsi di Asia Pasifik. Berbeda dengan tepung terigu atau tepung beras, konjak sendiri dikenal memiliki banyak serat. Itu sebabnya shirataki berbahan dari konjak memiliki rasa lebih kenyal namun kandungan karbohidrat lebih sedikit.

Bisnis porang memang menjanjikan potensi keuntungan yang cukup besar, namun sebelum tergiur untuk memulai bisnis ini, kamu perlu memperhatikan potensi keuntungan dan kerugiannya terlebih dahulu.

Potensi Keuntungan

1. Permintaan pasar yang tinggi

Porang merupakan bahan baku penting dalam industri makanan dan farmasi. Permintaan pasar yang tinggi menjadi peluang bisnis porang yang menjanjikan.

2. Harga jual yang menguntungkan

Harga jual porang cukup tinggi, sehingga jika bisnis porangmu berhasil, kamu dapat memperoleh keuntungan yang cukup besar.

3. Modal usaha yang relatif kecil

Bisnis porang dapat dimulai dengan modal usaha yang relatif kecil, terutama jika kamu memulainya dengan sistem bertani atau mengembangbiakkan porang secara organik.

Potensi Kerugian

1. Risiko gagal panen

Bisnis porang memiliki risiko gagal panen yang cukup besar, terutama jika kamu belum berpengalaman dalam menanam porang. Kerugian ini dapat menjadi lebih besar jika kamu menggunakan sistem pertanian modern dan menggunakan pupuk atau pestisida yang mahal.

2. Persaingan pasar yang ketat

Bisnis porang memiliki persaingan pasar yang cukup ketat, terutama dari produsen porang besar yang dapat menawarkan harga yang lebih murah.

3. Harga jual yang fluktuatif

Harga jual porang cukup fluktuatif dan dapat berubah-ubah dalam waktu singkat, tergantung pada kondisi pasar.

Untuk meminimalkan kerugian dalam bisnis porang, kamu perlu memperhatikan beberapa hal seperti:

  1. Memilih bibit porang yang berkualitas dan memilih lokasi tanam yang tepat.
  2. Memperhatikan teknik pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit yang tepat.
  3. Memperhatikan kondisi pasar dan harga jual porang secara berkala.
  4. Mencari informasi dan pelatihan yang berkaitan dengan bisnis porang.

Dengan memperhatikan potensi keuntungan dan kerugian serta melakukan persiapan yang matang, kamu dapat memulai bisnis porang dengan lebih baik dan berhasil. Semoga informasi ini bermanfaat untukmu, Sobat LinkUMKM!

 

***

GN/FF

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x