Nasib Bisnis Angkutan Umum Di Tengah Ramainya Perbincangan ERP

Senin, 27 Februari 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Penerapan ERP (Kumparan.com)

LINK UMKM -  Dalam era transportasi modern saat ini, electronic road pricing (ERP) telah menjadi bagian penting dalam pengaturan lalu lintas dan lingkungan perkotaan. Namun, bisnis angkutan umum tetap relevan dan berperan penting dalam menyediakan opsi transportasi bagi masyarakat.

Bisnis angkutan umum dapat beradaptasi dengan munculnya ERP dengan mengoptimalkan rute dan jadwal layanan untuk menghindari jalan-jalan yang dikenakan biaya ERP yang tinggi. Selain itu, operator angkutan umum juga dapat memanfaatkan teknologi yang ada, seperti aplikasi transportasi online, untuk memberikan informasi dan kemudahan bagi penumpang dalam menggunakan transportasi publik.

Namun, penting juga bagi pemerintah untuk memberikan insentif bagi operator angkutan umum dalam menghadapi ERP, seperti pengurangan biaya operasional atau keringanan pajak. Hal ini bertujuan untuk mendorong operator angkutan umum untuk tetap beroperasi dan menjaga keberlangsungan bisnis mereka.

Dalam kesimpulannya, meskipun munculnya ERP menjadi tantangan bagi bisnis angkutan umum, namun dengan adaptasi yang tepat dan dukungan dari pemerintah, bisnis ini masih dapat bertahan dan memberikan pilihan transportasi yang efisien bagi masyarakat.

Tentunya, dengan munculnya ERP, bisnis angkutan umum akan menghadapi beberapa tantangan, salah satunya adalah kenaikan biaya operasional. Operator angkutan umum harus membayar biaya ERP setiap kali kendaraan mereka melewati jalan yang dikenakan biaya, dan biaya ini dapat meningkatkan biaya operasional mereka secara signifikan.

Namun, bisnis angkutan umum masih memegang peranan penting dalam mobilitas kota dan pemerintah harus mencari cara untuk mendukung bisnis ini. Salah satu solusinya adalah dengan memberikan subsidi untuk operator angkutan umum dalam membayar biaya ERP. Selain itu, pemerintah juga dapat meningkatkan pelayanan angkutan umum dengan memberikan lebih banyak rute, memperbaiki kualitas kendaraan, dan meningkatkan jadwal pelayanan untuk menarik lebih banyak penumpang.

Namun, tantangan lain yang dihadapi oleh bisnis angkutan umum adalah persaingan dengan transportasi online. Kendaraan pribadi yang ditawarkan oleh transportasi online seperti Gojek, Grab, dan Uber menawarkan kenyamanan dan fleksibilitas yang tidak dimiliki oleh angkutan umum. Untuk mengatasi tantangan ini, operator angkutan umum dapat mengadopsi teknologi yang sama dengan transportasi online, seperti pemesanan tiket dan informasi pelayanan online, dan memperbaiki kualitas pelayanan untuk meningkatkan daya tarik mereka.

Dalam kesimpulannya, bisnis angkutan umum tetap relevan meskipun munculnya ERP dan persaingan dari transportasi online. Pemerintah harus memberikan dukungan dan insentif bagi operator angkutan umum untuk mengatasi tantangan ini dan meningkatkan pelayanan mereka. Operator angkutan umum juga harus memanfaatkan teknologi yang ada untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas pelayanan mereka, sehingga dapat tetap bersaing dalam pasar transportasi yang semakin kompetitif.

 

***

GN/FF

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x