Mengenal ERP Electronic Road Pricing Yang Akan Diterapkan oleh Pemerintah Jakarta

Sabtu, 18 Februari 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi ERP (Electronic Road Pricing) (Freepik)

LINK UMKM -  Electronic Road Pricing (ERP) adalah suatu sistem pemungutan tarif jalan yang dilakukan secara elektronik. Sistem ini memungut tarif dari pengemudi kendaraan yang melewati jalur tertentu pada waktu dan tempat tertentu. Sistem ini digunakan untuk mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas dan memperbaiki kualitas udara di kota.

Dilansir dari kumparan.com ERP akan diterapkan di Jakarta, sebuah kota besar yang sering mengalami masalah kemacetan lalu lintas. Kehadiran ERP diharapkan dapat membantu memecahkan masalah ini dengan memfasilitasi pembagian waktu dan tempat yang tepat untuk menggunakan jalan raya.

Penerapan ERP di Jakarta akan membutuhkan kerja sama antara pemerintah, operator sistem, dan masyarakat. Pemerintah akan memastikan bahwa sistem ERP dilakukan dengan benar dan berkala, operator sistem akan memastikan sistem ERP berjalan dengan baik, dan masyarakat harus memahami dan menghormati sistem ERP.

Salah satu keuntungan dari ERP adalah dapat membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas. Saat ini, Jakarta sering mengalami masalah kemacetan lalu lintas, yang menyebabkan pengemudi mengalami kesulitan untuk sampai ke tempat tujuan. Dengan ERP, pengemudi akan dikenakan tarif tertentu untuk melewati jalur tertentu pada waktu dan tempat tertentu, sehingga dapat membantu memecahkan masalah kemacetan lalu lintas.

ERP juga dapat membantu memperbaiki kualitas udara di Jakarta. Saat ini, kualitas udara di Jakarta sangat buruk karena tingkat emisi gas buang dari kendaraan bermotor yang tinggi. Dengan ERP, pengemudi akan dikenakan tarif tertentu untuk melewati jalur tertentu pada waktu dan tempat tertentu, sehingga dapat membantu memperbaiki kualitas udara di Jakarta.

Walaupun ERP memiliki banyak keuntungan, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan sebelum diterapkan di Jakarta. Salah satunya adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengemudi untuk membayar tarif ERP. Biaya ini bisa menjadi beban bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki pendapatan rendah.

ERP memiliki dampak positif dan negatif bagi kota dan masyarakat. Beberapa dampak positif yang dapat ditemukan adalah sebagai berikut:

1. Mengurangi Kemacetan Lalu Lintas

ERP membantu mengurangi tingkat kemacetan lalu lintas di jalan raya dengan memotivasi pengendara untuk memilih jalan alternatif atau menggunakan moda transportasi alternatif seperti transportasi umum.

2. Meningkatkan Pendapatan Kota

ERP dapat meningkatkan pendapatan kota dengan memungut tarif dari pengendara yang menggunakan jalan tertentu. Pendapatan ini dapat digunakan untuk memperbaiki infrastruktur jalan, meningkatkan kualitas transportasi, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

3. Meningkatkan Kualitas Lingkungan

ERP membantu mengurangi polusi udara dan suara dengan memotivasi pengendara untuk mengurangi kecepatan dan jumlah kendaraan di jalan. Hal ini juga membantu menjaga lingkungan dan kualitas hidup masyarakat.

Namun, beberapa dampak negatif juga dapat ditemukan, seperti:

1. Menimbulkan Beban Ekonomi

ERP membantu menimbulkan beban ekonomi bagi pengendara dengan memungut tarif tambahan. Beban ini dapat mempengaruhi kemampuan pengendara untuk membeli barang dan jasa yang diperlukan.

2. Menimbulkan Diskriminasi

ERP membantu menimbulkan diskriminasi bagi pengendara yang tidak memiliki kendaraan elektronik yang memenuhi persyaratan ERP. Mereka harus membayar tarif tambahan untuk menggunakan jalan tertentu.

3. Menimbulkan Kegagalan Sistem

ERP dapat menimbulkan kegagalan sistem jika sistem teknologi yang digunakan tidak berfungsi dengan baik atau terjadi kegagalan komunikasi antara sistem dan pengendara. Hal ini dapat mempengaruhi kemampuan pengendara untuk membayar tarif ERP dan memunculkan masalah teknis yang sulit untuk diatasi.

4. Menimbulkan masalah Sosial dan Politik

ERP dapat menimbulkan masalah sosial dan politik dengan membuka peluang untuk tindakan diskriminasi dan penindasan bagi pengendara yang tidak memiliki kendaraan elektronik yang memenuhi syarat ERP. Selain itu, penerapan ERP juga dapat memicu perdebatan dan perselisihan antara pemerintah dan masyarakat.

Secara keseluruhan, dampak Electronic Road Pricing tergantung pada bagaimana sistem ini diterapkan dan bagaimana masyarakat menerima dan menggunakannya. Pemerintah harus mempertimbangkan dampak positif dan negatif dari ERP sebelum memutuskan untuk menerapkannya dan harus memastikan bahwa sistem ini diterapkan secara adil dan memperhatikan hak-hak sosial dan ekonomi pengendara.

Dalam hal ini, pemerintah juga harus memastikan bahwa infrastruktur dan teknologi yang digunakan untuk ERP sudah memenuhi standar dan memastikan bahwa sistem tersebut tidak akan menimbulkan masalah teknis atau kesalahan. Selain itu, pemerintah juga harus memastikan bahwa masyarakat memiliki akses yang mudah dan terjangkau ke alternatif transportasi seperti transportasi umum untuk membantu mengurangi beban ekonomi yang ditimbulkan oleh ERP.

Dengan mempertimbangkan semua hal tersebut, pemerintah dapat memastikan bahwa ERP akan memiliki dampak positif bagi kota dan masyarakat dan membantu meningkatkan kualitas hidup dan lingkungan.

***

GN/FF

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x