Mengoptimalkan Keterampilan Mengatur Uang ala Etnis Tionghoa
Senin, 6 Februari 2023 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Sudah bukan rahasia bahwa etnis Tionghoa terkenal dengan lihai dalam mengatur keuangan. Mereka bisa menjalankan bisnis dari nol menjadi bisnis raksasa yang dikenal oleh banyak orang dari segala penjuru dan hidup dalam kondisi finansial yang baik. Seperti Jack Ma, si bos Alibaba yang namanya harum dan terdaftar sebagai orang terkaya di dunia.
Apabila dilihat dari usaha etnis Tionghoa sebenarnya hampir mirip dengan usaha negara kita. Tapi kenapa mereka bisa lebih sukses? Hal ini tidak terlepas dari tips yang diterapkan etnis Tionghoa dalam bekerja dan berbisnis. Berikut beberapa tips ala orang Tionghoa yang bisa Kamu terapkan dalam mengelola keuangan:
- Mempunyai prinsip “Tidak mengganti, selama masih bisa digunakan”
Etnis Tinghoa sangat berhemat dan tidak suka membuang-buang uang. Mereka akan menggunakan barang sampai tidak bisa digunakan lagi sebelum menggantinya.
- Disiplin menabung
Jika dibandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat, rasio menabung di China jauh lebih tinggi. Pada tahun 2006 misalnya, menurut CNN rasio tabungan rumah tangga di China mencapai 30%, berbanding terbalik dengan Amerika Serikat yang justru terjun bebas di tahun yang sama. Simpanan rumah tangga memang menjadi pendukung utama stabilitas finansial di China. Bagaimana tidak, total simpanan rumah tangga di China besarnya mencapai separuh dari total tabungan masyarakat China.
- Tidak segan menawar
Etnis Tionghoa terkenal dengan kemampuan bernegosiasi yang baik. Mereka tidak segan untuk menawar harga barang yang akan dibeli, sehingga dapat mendapatkan harga yang lebih baik.
- Membuat anggaran keuangan dengan cermat
Dalam mengatur keuangan etnis tionghoa akan sangat hati-hati memperhitungkan anggaran pengeluaran. Jika dirasa tidak terlalu perlu, lebih baik dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.
Mempunyai anggaran dan manajemen keuangan memang penting kalau ingin kondisi finansial sehat. Anggaran ini dapat menjadi pedoman saat ingin membelanjakan uang. Kamu pun jadi bisa terhindar terjeratan utang, apalagi jika pengeluaran yang membutuhkan dana besar telah direncanakan jauh-jauh hari.
- Menghindari membeli barang dengan berutang
Di Cina, kartu kredit kalah populer dibanding sistem pembayaran digital, seperti Alipay dan WeChat Pay. Selain punya kebiasaan menabung, mayoritas orang Tionghoa memang menghindari pembelian barang secara berutang. Prinsipnya, jika dirasa belum mampu lebih baik menabung dulu.
***
GN/LMP