Fakta Menarik Rumput Pakchong Pakan Unggulan Ternak

Minggu, 15 Januari 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Rumput Pakchong (Freepik/lachetas)

LINK UMKM -  Bagi ternak seperti sapi, hijauan merupakan pakan utama. Secara presentase lebih dari 70 persen total ransum dikonsumsi ternak ini dalam bentuk hijauan di samping konsentrat. Selain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, pakan hijauan diperlukan ternak agar bisa berproduksi dan berkembang biak dengan baik.

Kebutuhan akan hijauan semakin bertambah sejalan dengan bertambahnya populasi dan  berat badan sapi. Sedangkan ketersediaan hijauan di lapangan sangat dipengaruhi oleh musim. Saat musim hujan, ketersediaannya melimpah sebaliknya pada musim kemarau ketersediaannya jauh menurun, bahkan pada wilayah tertentu tidak tersedia sama sekali.

Untuk itu perlu disiasati agar pakan hijauan ternak tetap terjamin ketersediaannya sepanjang waktu, baik kualitas maupun kuantitasnya dan salah satu sumber pakan hijauan adalah rerumputan. Rerumputan sebagai sumber serat dan sumber energi bagi sapi, merupakan sumber serat kasar yang berperan dalam menjaga kesehatan dan fungsi rumen. Keberadaan serat di dalam pakan hijauan (selulosa dan hemiselulosa) menjadikan sumber energi bagi mikroba rumen.

Hijauan pakan ternak yang sudah umum dikembangkan para peternak saat ini diantaranya rumput raja, rumput gajah, rumput setaria, rumput odot dan lainnya. Namun belakangan ini ada jenis rumput yang unggul dan sedang dikembangan para peternak khususnya di Pulau Jawa yaitu Rumput Napier Pakchong yang berasal dari Thailand. Rumput ini memiliki kandungan nutrisi yang banyak, sehingga banyak dicari oleh peternak.

Untuk mengetahui lebih lanjut jenis rumput ini, melansir dari kompas.com, berikut beberapa fakta tentang rumput Pakchong:

  1. Perbandingan Nutrisi

Kandungan protein rumput Pakchong disebut lebih tinggi daripada rumput Taiwan dan rumput Odot. Rumput Pakchong mengandung 16,45 persen protein kasar, sementara rumput Taiwan 13 persen dan rumput Odot hanya 11,6 persen.

  1. Kapasitas Produksi

Pada kapasitas produksi, rumput Pakchong juga lebih unggul daripada dua jenis rumput lainnya. Rumput ini memiliki kapasitas produksi 1.500 ton per hektar per tahun. Berbeda dengan rumput Taiwan yang hanya 400 ton per hektar per tahun dan rumput Odot yang hanya mencapai 350 ton per hektar per tahun. Dengan demikian, rumput Pakchong memiliki produktivitas tinggi dengan kualitas yang tinggi pula.

  1. Perbandingan dengan Spesies yang Sama

Secara ilmiah rumput Pakchong memiliki jenis spesies yang sama dengan naiper Taiwan dan naiper India, namun di antara ketiga jenis tersebut, rumput Pakchong dianggap paling mampu menghasilkan pangan langsung untuk peternak dibanding dengan jenis rumput lain.

  1. Ciri-ciri Rumput Pakchong

Rumput Pakchong memiliki umur yang panjang, yaitu bisa tumbuh mencapai sembilan tahun  dan bisa dipanen setiap 40 sampai 50 hari. Uniknya jenis rumput ini hanya perlu disiram seminggu sekali saat musim kemarau. Selain itu rumput jenis ini juga tidak berduri sehingga akan memudahkan Anda saat panen. Rumput Pakchong juga seringkali disebut rumput gajah di Indonesia.

***

GN/FF

Alfiantoro Wellem

18 Juli 2023 | 21:19:41 WIB 1 tahun lalu

Rumput berkualitas,saya sudah membudidayakan

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x