Karyawan atau Pengusaha

Rabu, 4 Januari 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi karyawan dan pengusaha (freepik/jcomp)

LINK UMKM - Setiap orang bebas memilih jalan hidup masing masing. Tidak seorangpun berhak untuk mengintervensinya. Tapi tidak ada salahnya, kita mempertimbangkan, untuk menjadi sebuah masukkan, yakni plus minusnya setiap pilihan. 

  • Karyawan

Sebagai Karyawan, tentu saja, dapat menjalani hidup dengan jauh lebih santai. Memiliki jam kerja yang teratur dan terjadwal dari pagi hingga sore. Begitu kantor tempat bekerja di tutup, maka usailah sudah segala urusan. Bisa pulang kerumah dan sehabis bersih bersih makan malam bersama keluarga dan menghabiskan waktu dimalam hari dengan menonton sinetron atau sepak bola. 

Apa yang terjadi dengan perusahaan, pekerjaan yang masih terbengkalai, sama sekali tidak menggangu pikiran, karena itu akan menjadi urusan keesokkan harinya. Bila sedang mengalami gangguan kesehatan, bisa minta cuti dan habis bulan, walaupun tidak kerja selama sakit dan beristirahat, gaji tetap diterima secara penuh.

Urusan pajak, urusan perizinan yang sudah kadaluarsa, bukan urusan kita, kecuali ditugaskan oleh atasan. Tetapi, perlu menjadi perhatian seorang karyawan mendapatkan penghasilan setiap bulan dan sudah ditakar. Apabila, karena sesuatu dan lain hal, kita tidak lagi dapat bekerja untuk jangka waktu panjang, maka kita akan diberhentikan.

Selanjutnya adalah urusan kita, bagaimana caranya menjalani hidup. Kalau berkerja di perusahaan besar, akan ada uang pesangon, tetapi kalau bekerja pada perusahaan kecil, hanya akan diberikan uang tunjangan.

  • Wirausaha

Sebagai seorang Wirausaha, maka seluruh pekerjaan merupakan tanggung jawab kita. Kalau sore belum selesai, maka akan dilanjutkan hingga malam hari, bahkan tidak jarang, kalau barang akan diberangkatkan dan ternyata belum siap, maka kita harus bagadang tidak tidur, hingga semuanya selesai dengan tuntas. 

Menjadi Wirausaha, menyebabkan makan siang bisa dimana saja. Hidup bukan kita lagi yang mengatur, tetapi akan diatur oleh kondisi dan situasi. Bahkan tidak jarang, makan siang terlewatkan, karena harus mengerjakan hal yang penting. Misalnya, kontrak jual beli sudah ditanda tangani, ternyata barang belum siap.

Bahkan hingga larut malam, kita  belum dapat tidur nyenyak, karena masih memikirkan besok seperti apa.  Belum lagi urusan utang piutang. Wirausaha, tentunya kita berharap akan  menangguk keuntungan, tapi sebuah harapan, belum tentu menjadi sebuah kenyataan. Bisa saja, bukan untung, malahan menderita kerugian, karena berbagai sebab. Baik karena kurang fokus, maupun karena alasan yang berada diluar kemampuan diri untuk mengontrolnya.

Namun positifnya, sebagai Wirausaha, kita bebas menerapkan ide ide kita, bagaimana caranya untuk dapat semakin mengembangkan usaha yang sedang ditekuni. Wirausaha memberi peluang bagi kita, untuk menabung dalam jumlah yang cukup memadai. Apalagi ketika usaha kita membukukan keuntungan dalam nilai nominal yang besar jumlahnya.

Gunanya adalah, ketika tabungan dianggap sudah cukup memadai dan anak anak sudah selesaikan studynya, maka kita sudah dapat mengatur kegunaan tabungan untuk menikmati hidup bersama pasangan. Sebagai Wirausaha, kita dapat mengatur sendiri, kapan kita mau pensiun, kapan mau cuti atau jalan jalan keluar negeri.

***

(GH/GH)

Mardianah mardin

8 Januari 2023 | 13:10:46 WIB 1 tahun lalu

Trimakasih

SUHANDI

5 Januari 2023 | 09:19:00 WIB 1 tahun lalu

makasih infonya

Roni Abdullah

5 Januari 2023 | 09:15:05 WIB 1 tahun lalu

pilihan yang sama-sama punya kelebihan dan kekuranganya tersendiri

Anwar Mang AWAW Jahit

5 Januari 2023 | 00:52:55 WIB 1 tahun lalu

Terima kasih pencerahannya

adhitama azri

4 Januari 2023 | 10:55:07 WIB 1 tahun lalu

makasih infonya min

LinkUMKM Luna

4 Januari 2023 | 10:32:54 WIB 1 tahun lalu

terima kasih informasinya

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x