Rupiah Melemah Dalam Akhir Pekan Di Tengah COVID China Sedang Memburuk
Senin, 26 Desember 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat (25/11/2022) melemah di tengah memburuknya kasus COVID-19 di China.
Rupiah ditutup melemah delapan poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 15.673 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 15.665 per dolar AS.
Pelaku pasar mencemaskan memburuknya kasus COVID-19 di China. China memberlakukan kembali pembatasan pergerakan di beberapa kota besar pada akhir pekan, ketika mereka bergulat dengan wabah COVID-19 pada rekor infeksi harian yang tinggi. Kondisi ini berpotensi mendorong menguatnya mata uang dolar AS.
Sementara itu dolar AS melemah disebabkan perilisan notula rapat bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (Fed), yang hasilnya cenderung dovish.
Notula rapat FOMC yang dirilis tengah pekan ini menunjukkan beberapa anggota bank sentral menyatakan tepat untuk memperlambat laju kenaikan suku bunga, untuk mengukur dampak ekonomi dari kenaikan tajam suku bunga pada tahun ini.
Risalah juga menunjukkan perdebatan yang muncul di dalam The Fed mengenai risiko pengetatan kebijakan yang cepat untuk mengganggu pertumbuhan ekonomi dan stabilitas keuangan, bahkan ketika pembuat kebijakan mengakuai adanya kemajuan yang dapat dibuktikan dalam inflasi dan bahwa suku bunga masih perlu dinaikkan.
Rupiah pada pagi hari dibuka menguat ke posisi Rp 15.646 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp 15.642 per dolar AS hingga Rp 15.679 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat (25/11/2022) melemah ke posisi Rp 15.668 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 15.647 per dolar AS.
***
GN/WW
