Pandemi dan Pengaruhnya Terhadap Roda Perekonomian Nasional
Senin, 5 Desember 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Pandemik yang menyerang dunia saat ini membawa begitu banyak masalah yang mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita. Banyak orang terpaksa membatasi kegiatan sehari-harinya demi menghindar dari virus mematikan tersebut. Ruang gerak kita menjadi semakin terbatas dan akhirnya kita harus bisa terus produktif di tengah segala keterbatasan ini. Salah satu dampak terbesar yang mungkin dirasakan dan dapat kita amati di sekitar kita adalah menurunnya geliat perekonomian dengan menurunnya laju kegiatan pasar baik di skala internasional maupun di kancah nasional.
Kegiatan operasional berbagai unit usaha mulai dari yang kecil hingga besar kian terbatas akibat penurunan jumlah pelanggan dan penerapan protokol kesehatan yang membatasi kegiatan operasionalnya masing-masing. Anjuran pemerintah untuk tetap tinggal di rumah ataupun kebijakan lockdown menyebabkan kelesuan ekonomi, semakin sedikit pelanggan yang datang ke toko-toko fisik dan lebih memilih berbelanja secara online. Akhirnya para pegiat bisnis harus memutar otak demi menjaga produktivitasnya setidaknya menjaga agar jangan sampai kondisi ini benar-benar mematikan produktivitas dan penjualan nya masing-masing. Pengorganisasian dan manajemen bisnis yang baik sangat diperlukan dalam mengatasi berbagai permasalahan di tengah pandemik ini.
Kebanyakan pelaku usaha yang terdampak pandemik menjadi bingung dan tidak dapat mencari jalan keluar di tengah keterbatasan dan permasalahan yang dihadapi sehingga hanya bisa pasrah terhadap keadaan. Tidak jarang kita melihat banyak usaha yang gulung tikar akibat produktivitas yang tidak dapat menutup biaya operasionalnya, pasar yang lesu membuat tidak banyak yang dapat dilakukan untuk dapat bertahan di tengah pandemik yang tidak dapat diperkirakan kapan akan berakhir. IMF secara terbuka menyatakan bahwa pandemik telah merusak ekonomi dunia lebih buruk dari perkiraan mereka. Hampir seluruh negara di dunia mengalami penyusutan ekonomi yang sangat berdampak besar terhadap hidup kita.
Permintaan pasar yang menurun menyebabkan konsumsi dan produktivitas yang juga turut menurun. Tentunya hal ini membawa kekhawatiran tersendiri terhadap kemungkinan munculnya krisis ekonomi seperti yang pernah kita alami pada masa Orde Baru yang lalu. Namun, kita tentunya tidak perlu sampai terlalu khawatir sebab keadaan saat ini tentu saja berbeda dengan pada masa itu karena situasi politik saat ini yang jauh lebih stabil dibanding pada zaman tersebut. Pemerintah pun turut membantu menstabilkan kondisi ekonomi dengan menerapkan kebijakan-kebijakan stimulus. Berbagai bantuan diberikan kepada pelaku usaha agar bisa tetap bertahan di tengah kondisi ini. Selain pemerintah para pelaku usaha juga harus bisa mencari cara untuk bisa keluar dari keterpurukan.
Banyak perusahaan yang berhasil menjaga produktivitasnya tidak turun secara drastis dengan menerapkan berbagai terobosan. Online market menjadi salah satu kekuatan untuk tetap produktif, selain itu media promosi dan berbagai penawaran lainnya menjadi senjata untuk menarik tetap pelanggan. Para pelaku usaha perlu menerapkan strategi-strategi usaha yang baru demi menjaga roda operasionalnya serta menjaga penjualannya agar tetap bisa bertahan hingga pandemik berakhir.
Pada akhirnya kita semua tentu merasakan dampak dari pandemik ini yang sangat membatasi ruang gerak kita. Kita tentu saja tidak dapat menyalahkan keadaan sebab kesehatan dan keselamatan tetap merupakan hal terpenting saat ini. Kita harus bisa memanfaatkan keterbatasan ini semaksimal mungkin. Tidak semua pelaku usaha bisa bertahan dari pandemik ini, tetapi jika kita mampu tetap bertahan tentu saja akan menjadi suatu modal maju ke depan tanpa harus khawatir sebab semua hal buruk pasti berakhir dan akan datang masa depan yang lebih cerah.
***
GH/EBE