LINK UMKM -  Perkembangan kewirausahaan di Indonesia dapat dikatakan terus bertumbuh seiring dengan berjalannya waktu, tetapi hal ini tidak menutup fakta bahwa laju pertumbuhan wirausahawan tergolong masih lambat. Tidak banyak orang yang sadar akan peluang usaha yang terbuka lebar padahal jika dimanfaatkan dengan baik potensi yang ada akan menghasilkan keuntungan yang besar. Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan wirausahawan di Indonesia tidak terlalu cepat, beberapa diantaranya adalah pola pikir yang salah mengenai kewirausahaan.

Pola pikir keliru pertama yang menghambat kita untuk berwirausaha adalah anggapan kalau untuk memulai suatu usaha dibutuhkan modal yang besar. Pola pikir ini menghambat banyak orang untuk memulai bisnis sendiri, padahal anggapan tersebut tidaklah sepenuhnya benar. Mungkin memang ada beberapa jenis usaha yang membutuhkan modal yang besar, tetapi tidak sedikit jenis usaha yang tidak membutuhkan modal yang besar. Ide bisnis pribadi yang tidak melibatkan banyak orang biasanya tidak memerlukan modal usaha yang besar. Akhirnya akibat pola pikir ini banyak orang yang terjebak dalam pergolakan antara memulai usahanya dengan biaya yang besar tanpa tau pasti apakah usahanya akan berjalan secara baik ataukah tidak.

Selain anggapan bahwa untuk memulai usaha diperlukan modal yang besar, pola pikir keliru yang kedua adalah dibutuhkan fasilitas yang lengkap untuk berbisnis. Anggapan seperti ini menunjukkan bahwa kebanyakan orang masih memikirkan bisnis sebagai suatu model usaha yang rumit sehingga membutuhkan fasilitas pendukung yang lengkap. Konsep ini sebenarnya dapat dipatahkan dengan menjelaskan bahwa tidak semua jenis usaha membutuhkan fasilitas pendukung yang lengkap. Jenis usaha rumahan yang sederhana tidak membutuhkan fasilitas pendukung yang lengkap, mungkin di tengah jalan kita memang membutuhkan fasilitas pendukung yang lebih lengkap jika usaha kita berkembang menjadi lebih besar, tetapi untuk memulai suatu usaha sebenarnya tidak diperlukan fasilitas yang lengkap sekali.

Pola pikir berikutnya yang menghambat kita adalah ketakutan mengalami kerugian. Resiko akan selalu ada dalam setiap usaha yang kita jalankan, tetapi sebenarnya tidak perlu terlalu takut akan mengalami kerugian. Sebagian besar orang terlalu mengkhawatirkan kerugian yang akan dialami jika merugi dalam usahanya, padahal hal tersebut sebenarnya dapat diatasi jika strategi bisnis yang diterapkan sudah diatur agar dapat meminimalisir kemungkinan untuk merugi. Selain itu kerugian yang dialami juga tidak selalu membawa hal negatif, hal positif seperti pengalaman dan pelajaran atas kesalahan yang telah dilakukan menjadi modal penting untuk menata kembali usaha kita.

Hambatan terakhir adalah pola pikir bahwa untuk memulai bisnis diperlukan pengetahuan dan pengalaman yang banyak. Anggapan ini tidak sepenuhnya salah sebab untuk memulai usaha memang dibutuhkan modal pengetahuan yang cukup, tetapi bukan berarti kita haruslah mempunyai pengetahuan dan pengalaman yang banyak terlebih dahulu baru bisa mulai menjalankan suatu usaha. Pengetahuan dan pengalaman bisnis kita memang penting tetapi itu dapat kita cari seiring dengan usaha kita menjalankan bisnis. Pengetahuan yang cukup sudah menjadi modal yang bisa kita andalkan untuk memulai usaha kita, selama kita benar-benar menikmati proses belajar di tengah naik turunnya usaha yang kita jalankan percayalah akan ada banyak pengetahuan dan pengalaman berharga yang dapat kita kumpulkan.

***

GN/EBE