Market Positioning: Kunci Penting dalam Mengembangkan Usaha
Minggu, 4 Desember 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Salah satu tokoh terkenal dala dunia periklanan Amerika, David Ogilvy membagikan pengalamannya dalam menghabiskan miliaran dollar dalam mengiklankan berbagai produk brand terkenal. Beliau membuat daftar berisikan 32 poin penting yang dipelajarinya dari pengalamannya selama bertahun-tahun sebagai seorang ahli periklanan, dan salah satu poin yang dia anggap sangat krusial dalam mengiklankan sesuatu adalah pisitioning dari produk tersebut. Beliau berkesimpulan bahwa marketing suatu produk tidaklah terlalu bergantung pada iklan tetapi lebih dipengaruhi oleh bagaimana positioning dari produk atau jasa tersebut. Namun, sebelum melangkah lebih jauh apa sih positionoing? Pada tahun 1981 dalam bukunya Positioning: The Battle for Your Mind, Al Ries dan Jack Trout menggambarkan positioning sebagai alat komunikas yang digunakan untuk mencapai target pelanggan dalam suatu marketplace yang ramai. Positioning dimulai dengan suatu produk dengan ide konsep dasar posisi produk tersebut dari perspektif pelanggan, denga kata lain marketig adalah suatu perang antara persepsi dan bukan produk.
Ries dan Trout menjelaskan bahwa konsep positioning tentang bagaimana memposisikan produk sebuah produk dalam pikiran pelanggan, strategi ini dikembangkan untuk menyasar persepsi masyarakat bukan marketplace. Pendekatan ini dibutuhkan karena rata-rata masyrakat sudah lelah dibombardir dengan sekian banyak iklan yang ditemui kapanpun dan dimanapun saja. Oleh karena itu penting untuk membuat produk kita memiliki impresi yang bagus di mata konsumen, tetapi tentu saja akan sangat sulit untukmengubah perspsi pelanggan ketika impresi awal produk kita buruk di mata mereka. Pelanggan sudah terlalu banyak berhadapan dengan berbagai informasi sehingga akan sangat sulit untuk mengubah persepsi mereka ketikan sudah ada satu ide atau konsep yang mereka adopsi dan dianggap sebagai bagian dari fakta, karena itu salah satu kunci untuk dapat membuat produk kita terihat di mata pelanggan adalah dengan mengambil posisi unik di mata pelanggan sehingga produk kita akan lebih dikenal dengan pesan-pesan positif yang kita sebarkan dan tidak terganggu noise dari luar.
Jika suatu produk tidak bisa berada di posisi pertama, maka seharusnya produk tersebut berusaha mencari posisi lainnya dimana produk tersebut punya peluang besar untuk menjadi nomor satu. Salah saatu contoh kasusnya adalah ketika Volkswagen pertama kali mengeluarkan VW Beetle, ketika itu produsen mobil lainnya lebih memilih memproduksi mobil berukuran besar yang kali itu lebih populer. Mengusung tema “Think Small” Volkswagen memang bukan yang pertama memproduksi mini car namun berhasil mengklain posisi utama di pikiran masyrakat ketika memikirkan tentang mini car. Dalam kompitisi di pasar tidak mungkin semua produk bisa menjadi yang pertama, karena itu alternatif dari persaingan ini adalah dengan mencari posisi unik yang membuat produk terlihat menonjol dibanding produk-produk lainnya. Ries dan Trout menyarankan kepada banyak brand untuk melakukan reposisi dalam memasarkan produk mereka sehingga pelanggan akan mudah mengenali produk di tengah banyaknya produk yang ada di pasar. Berdasarkan kenyataan ini penting bagi pelaku usaha untuk mengetahui dan memahami positioning dalam memasarkan produknya. Tanyakan pada diri sendiri “Bagaimana caranya agar produk kita dapat mengklaim posisi yang unik dalam pikiran pelanggan?”, ingatlah bahwa impresi masyarakat sangat penting oleh karena itu penting untuk memberikan impresi terbaik. Dan yang terpenting jangan coba untuk mengubah apa yang ada di pikiran pelanggan, tetapi cobalah untuk mencari posisi yang sudah terlebih dipercayai oleh mereka sebagi tempat yang aman dan unik.
***
GN/EBE