Solusi Alternatif untuk Mnegurangi Biaya Produksi Pakan Ayam Ras Petelur

Minggu, 24 September 2023 | 08:00 WIB

Ilustrasi Pakan (freepik/wirestock)

LINK UMKM -  Biaya pakan merupakan komponen terbesar dalam biaya pokok produksi dari sebuah kegiatan budi daya ayam ras petelur. Namun akhir-akhir ini para peternak harus menerima kenyataan bahwa harga bahan pakan komponen utama penyusun ransum seperti jagung dan bungkil kedelai terus mengalami kenaikan.

Melansir dari Kumparan jagung merupakan komponen bahan pakan yang paling banyak digunakan untuk pakan ayam ras petelur. Ketersediannya yang cukup, mudah didapatkan, dan memiliki kandungan energi yang tinggi membuat jagung menjadi primadona dalam pemenuhan sumber energi pakan ayam ras petelur. Sedangkan untuk sumber energi lain memang sudah tersedia beberapa alternatifnya secara lokal seperti gaplek, gandum, maupun bungkil inti sawit.

Akan tetapi sumber energi alternatif tersebut masih belum mampu menandingi jagung sebagai sumber energi utama bagi ayam ras petelur. Menjadi suatu keresahan sendiri bagi para formulator dan peternak apabila harga jagung naik drastis mengingat penggunaannya bisa mencapai 50-60% dalam formulasi pakan.

Sedangkan untuk komponen kedua yang paling banyak digunakan dalam pakan adalah bungkil kedelai sebagai sumber protein yang penggunaannya dalam pakan antara 20-30%. Namun untuk bahan pakan yang kedua ini juga terus menerus mengalami kenaikan harga karena sangat bergantung pada kondisi perdagangan dunia. Bungkil kedelai merupakan sumber protein yang paling umum digunakan untuk pakan sumber protein, baik untuk ayam ras maupun untuk babi. Turunnya produksi dari negara produsen dan ditambah lagi permintaan yang tinggi untuk bungkil kedelai membuat harga komoditas tersebut cenderung stabil tinggi.

Peternak bisa menghemat biaya produksi dari formulasi ulang ransum pakan, akan ada margin yang bisa didapat dari penghematan biaya pakan. Perlu diingat bahwa yang dikonsumsi oleh ayam adalah nilai nutrisi yang terkandung dalam bahan pakan, tidak harus terpaku dengan bahan pakan utama seperti jagung dan bungkil kedelai.

Bahan pakan alternatif yang bisa digunakan dari sumber energi dan protein alternatif tanpa mengurangi nilai nutrisi bisa bermacam-macam. Untuk sumber energi utama yang biasanya jagung, bisa diganti alternatifnya dengan gaplek atau singkong, sorghum, juga bungkil inti sawit hasil dari pengolahan minyak sawit.

Untuk sumber protein dibagi dua berdasarkan sumbernya yaitu nabati dan hewani. Untuk sumber protein nabati bisa dari bungkil kedelai, corn gluten meal, rapeseed meal (canola dari kanada), Dried Distilled Grain with Solubles (DDGS), full fat soya bean, hingga bungkil biji bunga matahari.

Untuk mendapatkan formula ransum yang efisien dengan nilai nutrisi yang sesuai, Budi menggunakan aplikasi excel dengan parameter bahan pakan yang sudah diinput seperti nilai nutrisi, maksimal dan minimal penggunaan, serta harga. Setelahnya diformulasikan menggunakan metode least cost formulation.

***

GN/MRA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x