Bagaimana Menarik Pelanggan dengan Menawarkan Bantuan
Senin, 21 November 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Secara sederhana bisnis mungkin dapat dipahamii sebagai seni mempertemukan permintaan dan penawaran di angka yang disetujui oleh kedua pihak. Pihak konsumen membutuhkan sesuatu dan para pelaku usaha berusaha memenuhi permintaan tersebut dengan menawarkan produk atau jasanya. Jika ditarik akarnya lebih jauh dasar dari bisnis dapat dikatakan sebagai upaya memecahkan masalah yang dihadapi konsumen, para pelaku usaha berusaha memberukan solusi berupa produk atau jasa yang dirasa dapat membantu para konsumen memcahkan masalahnya tersebut. Para pelaku usaha mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi oleh para konsumen dan mencoba meraba-raba prospek yang dapat ditawarkan sebagai solusi, tidak hanya itu saja para pelaku usaha juga mengidentifikasi siapa saja yang menhadapi masalah serupa dan berdasarkan identifikasi tersebut memberikan penawarna yang tepat sasaran.
Melansir dari Kompas.com umumnya para pelaku usaha menawarkan produk atau jasanya secara konvensional, ada yang secara pasif menunggu para konsumen datang tetapi leih banyak yang secara aktif mendekati para konsumen untuk menawarkan produk atau jasanya. Biasanya para pelaku usaha mencoba menjelaskan produk atau jasanya konsumen tetapi tidak jarang terjadi penolakan dari konsumen, khsusnya ketika para pelaku usaha melakukan pendekatan ke kunsumen baru. Umumnya akar dari penolakan tersebut adalah kurangnya rasa percaya dari para konsumen karena adanya keraguan terhadap orang baru yang memang wajar ada ketika kita bertemu dengan orang baru. Permasalahan ini umum ditemukan dan apa yang harus dilakukan oleh pelaku usaha ketika berada di posisi seperti ini? Hal yang harus disadari oleh para pelaku usaha adalah konsumen belum berada di frekuensi yang sama, mereka masih menganggap bahwa mereka adaah penggangu karena itu penting untuk menarik para konsumen tersebut untuk bisa menganggap pelaku usaha sebagai bagian dari upaya pemecahan masalah yang sedang mereka hadapi.
Para pelaku usaha harus memiliki mindset bahwa penolakan yang ditunjukan oleh pelanggan bukanlah akhir dari segalanya, penting untuk selalu bersikap optimis dan terus mencoba mengenalkan produk atau jasa kita sebagai solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi oleh konsumen. Para konsumen tentu tidak akan dengan mudah percaya terhdap perkataan para pelaku usaha, tetapi jika mereka sudah memahami tentang produk atau jasa yang ditawarkan merupakan bagaian dari solusi permasalahan mereka, maka perlahan mereka akan membuka diri terhadap para pelaku usaha. Dalam pikirannya para pelanggan perlu mengetahuin terlebih dahulu posisi produk atau jasa yang ditawarkan dalam konteks permasalahan yang mereka hadapi. Jika mereka sudah paham keberadaan produk atau jasa kita sebagai solusi permasalahan mereka maka penerimaan terhadap para pelaku usaha akan semakin mudah.
Maka dari itu hal pertama yang mesti dilakukan oleh para pelaku usaha adalah menawarkan produk atau jasa dengan cara penyempaian yang paling sederhana, berikan pemahaman yang cukup terkait produk atau jasa yang ditawarkan serta bagaimana nantinya produk atau jasa tersebut berkontribusi terhadap pemecaham masalah yang dihadapi oleh konsumen. Kunci dari semuanya adalah membangun kepercayaan, tunjukkan pada konsumen bahwa kita memahami permasalahan yang mereka hadapi dengan segala komplesitasnya, dan pastikan bahwa kita berada dalam posisi yang sama dengan dirinya yaitu sebagai orang yang mencoba memebrikan solusi atas permasalahan tersebut dengan menawarkan produk atau jasa yang kita miliki. Jelaskan bagaimana cara produk atau jasa kita membantuk pemecahan masalah tersebut dan biarkan mereka yang memutuskan apa mereka akan menggunakan produk atau jasa kita sebagai bagaian dari solusi dari permasalahan yang mereka hadapi.
***
GN/EBE