Profit Tinggi dari Bisnis Thrifting

Selasa, 4 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi thrifting (Freepik)

LINK UMKM -  Tingginya minat masyarakat dalam berpakaian membuat bisnis pakaian menjamur dimana-mana. Bisnis pakaian yang ikut naik daun juga adalah bisnis thrifting, mungkin sudah tidak asing lagi mendengar orang berbicara thrift atau thrifting.

 

Melasir Kompas.com secara istilah, thrift berarti hemat, lebih tepatnya lagi thrift merupakan perilaku yang sangat memperhatikan berapa jumlah uang dikeluarkan untuk membeli suatu barang. Sehingga bisa dikatakan, thrifting adalah kumpulan barang yang dimiliki seseorang dan sudah tidak terpakai lagi alias bekas. Barang-barang tersebut lalu diperjual belikan dan dapat dipakai kembali oleh orang lain.

 

Dengan kata lain, thrifting adalah bisnis jual beli barang bekas. Pada usaha thrifting ini bukan hanya barang-barang bekas dari brand ternama saja yang bisa diperjual belikan. Selagi barang bekas tersebut masih berfungsi dengan baik dan kualitasnya cukup layak, maka boleh dibisniskan.

melihat peluang yang tinggi karena perilaku masyarakat sekarang. Bisnis thrift bisa menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Akan tetapi banyak yang salah langkah ketika memulai bisnis ini, berikut tips bisnis thrift  agar memperoleh profit yang tinggi.

   1. Tentukan target dan produk

Pilih produk thrift yang akan dijual, bisa diantaranya jam tangan, baju, sepatu, buku dan sebagainya. lalu kemudian tentukan target pasar sesuai produk yang dipilih misal produknya pakaian target pasarnya yaitu anak-anak muda.

   2. Cari supplier yang tepat

Menemukan supplier yang tepat untuk memenuhi kebutuhan stok barang. Supplier tersebut bisa di dalam negeri atau luar negeri. Dalam memilih supplier ini haruslah dibandingkan antara satu dengan lainnya, karena biasanya setiap supplier akan beda harga, beda jumlah barang, beda kualitas.

   3. Jaga Kebersihan

Produk thrift  memang masih mempunyai kualitas yang bagus, tapi penting juga penjaga kebersihan produk. Karena itu, perlu dicuci atau disetrika dahulu sebelum dijual. Dengan dilakukannya hal itu pembeli akan senang membeli produk thrifting dan akan kembali lagi membeli karena produknya bersih.

   4. Foto produk

Ketika melakukan promosi secara online, harus disertai dengan foto produknya. Foto tersebut tidak harus di studio, hanya di rumah dan menggunakan hp saja sudah cukup. Yang terpenting pencahayaan, penempatan, dan pengambilan barang produk.

   5. Tentukan harga jual produk

Menghitung harga produk harus disesuaikan dengan harga pasaran, kualitas, modal dan lainnya. Jangan dijual terlalu murah atau jangan dijual terlalu mahal.

   6. Strategi pemasaran

strategi ini dapat disesuaikan dengan target dan media yang digunakan untuk berjualan yang dipilih. Selain itu, konten pemasaran yang dipakai harus sesuai dengan medianya.

***

GN/PTH

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x