Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem Pada Bulan Ini
Selasa, 18 Oktober 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meningkatkan kepada masyarakat untuk waspada akan potensi cuaca ekstrem yakni hujan lebat yang disertai kilat dan angin kencang pada periode sepekan ke depan atau sampai akhir bulan.
“Analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan ke depan hingga akhir bulan,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers.
Dwikorita menjelaskan potensi terjadinya cuaca ekstrem ini atas hasil analisis dinamika atmosfer yang menunjukkan adanya sirkulasi siklonik. Sirkulasi siklonik ini membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan.
Selain itu, aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti Madden Jullian Oscillation (MJO) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin.
Dwikorita mengatakan BMKG memprediksi potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada periode 15 hingga 21 Oktober terjadi di 24 provinsi, yaitu seluruh provinsi di Pulau Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Papua.
Lebih lanjut, Dwikorita juga menyampaikan adanya potensi pasang maksimum yang perlu diwaspadai, antara lain wilayah pantai utara DKI Jakarta yang terjadi pada 10:00 - 15:00 WIB.
Dalam menghadapi potensi peningkatan potensi cuaca ekstrem ini, Kepala BMKG merekomendasikan beberapa antisipasi dan mitigasi yang perlu dilakukan baik oleh stakeholder maupun masyarakat, di antaranya:
- Pemerintah daerah wilayah terdampak perlu segera melakukan antisipasi dan mitigasi di area yang rentan terjadi bencana seperti banjir, banjir bandang, hujan es, genangan tinggi, longsor, angin kencang, puting beliung, gelombang tinggi, dan lain sebagainya.
- memastikan tata saluran air berpotensi lancar tidak terjadi sumbatan-sumbatan, mengoptimalkan tampungan/tandon air ataupun melakukan upaya untuk memanen air hujan secara optimal. Pemangkasan pohon atau ranting pohon yang sudah rapuh.
- Menjaga lingkungan, tidak membuang sampah sembarangan karena dapat menyumbat saluran air, tidak memotong atau melakukan penggalian lereng sembarangan.
- Menggencarkan/meneruskan penyebarluasan informasi peringatan dini cuaca ekstrem dari BMKG secara lebih masih untuk meningkatkan pemahaman, kewaspadaan, dan kesiapan pemerintah daerah.
- Lebih mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antar pihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.
- Segera menghindar dari lokasi rawan banjir atau banjir bandang, lokasi rawan longsor pada lereng/tebing atau kaki lereng, ataupun lokasi rawan bencana hidrometeorologi lainnya, saat peringatan dini disampaikan atau saat cuaca ekstrem terjadi.
***
GN/FF