Budidaya Ikan Mina Padi Di Sawah: Optimalisasi Lahan Sawah sebagai Media Budidaya Ikan

Senin, 10 Oktober 2022 | 08:00 WIB

ilustrasi lahan persawahan (freepik/tongstocker1987)

LINK UMKM -

Sawah umumnya ditanami dengan tumbuhan padi. Selain sebagai lahan penanaman padi, sawah juga sebenarnya menjadi habitat bagi bannyak jenis hewan lainnya. Melihat potensi ini dimulailah berbagai usaha untuk memanfaatkan sawah tidak hanya sebagai tempat penanaman padi, tetapi juga mulai dioptimalkan dengan menerapkan strategi rekayasa tepat guna. 

Lahan persawahan yang dulunya menganut sistem monokultur dimana hanya tanaman padi saja yang dibudidayakan, kini diubah menjadi lahan divesifikasi dengan salah satu caranya menggunakan teknik budidaya Mina Padi. Teknik ini membuat lahan persawahan tidak hanya menjadi tempat tumbuh kembanganya padi, tetapi juga sebagai habitat hidup ikan.

Mina padi merupakan teknik penggabungan antara penanaman padi dengan pemeliharaan ikan di satu lahan yang sama yang mana teknik ini sudah dikembangkan di Indonesia semenjak seabad yang lalu. Mina padi mampu meningkatkan produktivitas lahan sawah dengan menghasilkan padi sekaligus mengembangbiakkan ikan di waktu yang sama. 

Teknik ini menjadikan siklus simbiosis multualisme antara tanaman padi dengan ikan yang dibudidayakan secara bersama. Ikan menghasilkan kotoran yang menjadi pupuk alami bagi padi dan sebaliknya ikan pun mendapat perlindungan berkat hadirnya tanaman padi di sekitarnya. 

Namun perlu diingat bahwa tidak semua ikan bisa dibudidayakan dengan teknik mina padi, umumnya hanya ikan dengan ukuran berukuran kecil atau juga hanya bagi pembibitan ikan saja. Beberapa jenis ikan yang cocok dibudidayakan menggunakan teknik ini antara lain, ikan mas, nila, mujair, dan lele. 

Tidak semua sawah juga dapat digunakan sebagai media penerapan teknik budidaya mina padi ini, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar lahan sawah yang disiapkan dapat digunakan sebagai media yang tepat bagi teknik ini. 

Syarat yang pertama adalah lahan sawa haruslah dekat dengan sumber air, normalnya semua lahan sawah memang memiliki akses dengan air sebagai salah satu elemen pentingnnya, tetapi yang dimaksud adalah lahan sawah yang hendak dijadikan tempat mina padi harus memiliki sirkulasi air yang lancar sehingga kualitas airnya terjaga. 

Syarat kedua adalah lahan sawah dapat dikeringkan dengan mudah. Maksud dari syarat ini berkaitan dengan pembudidayaan ikan dimana pada saat panen lahan sawah mesti dikeringkan semaksimal mungkin untuk mempermudah proses penangkapan ikan. 

Syarat ketiga adalah sumber air tidak tercemar, hal ini sebenarnya sudah wajib bagi setiap lahan sawah, air harus dijaga kualitasnya agar tidak tercemar dan menyebabkan kematian pada tanaman padi maupun ikan. 

Manfaat dari mina padi pun beragam, yang pertama teknik ini dapat mengoptimalkan produktivitas lahan sawah, tidak hanya tanaman padi tetapi nantinya dapat dipanen pula ikan hasil budidaya. Manfaat kedua adalah sebagai penyelang tanaman padi, budidaya ikan dengan teknik ini umumnya dapat dilakukan selama menuggu padi siap ditanam. Nantinya bibit ikan yang sudah ditebarkan di sawah siap untuk dipanen untuk kemudian di pindahkan ke kolam pada saat padi siap ditanam ke sawah. Ikan juga dapat dibudidayakan selama masa pertumbuhan padi, nantinya ketika padi siap dipanen ikan pun dapat dipannen pula. 

Teknik pembudidayaan ini pun terbilang ramah lingkungan, keberadaan ikan membuat penggunana bahan-bahan kimiawi mesti diawasi sebaik mungkin, kualitas nutrisi yang terkandung di dalam media tanam pun lebih baik dengan hadirnya ikan yang menghasilkan kotoran yang kemudian berubah menjadi media penyubur tanah.

***

GH/EBE

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x