BBM Naik, Kenapa Semua Kebutuhan Ikut Naik Juga?

Jumat, 14 Oktober 2022 | 08:00 WIB

Kenaikan BBM (Freepik)

LINK UMKM -  Kebutuhan sehari-hari haruslah dipenuhi dalam sebuah rumah tangga. Adanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite, Solar dan Pertamax kemaren membuat harga-harga kebutuhan pokok ikut naik juga dan membuat masyarakat panik. Mengapa bisa demikian?

 

Melansir dari Kompas.com, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudistira menjelaskan, hal itu terjadi lantaran biaya angkut barang yang dipengaruhi oleh harga BBM yang kini mengalami kenaikan.

 

“Karena BBM mempengaruhi biaya angkutan dan psikologis pengusaha mulai menyesuaikan harga barang. Antisipasi kenaikan harga BBM bukan hanya kali ini, tapi juga risiko terjadi penyesuaian harga berulang,” kata Bhima.

 

Dilansir dari economy.okezone.com, berikut fakta alasan penyebab BBM naik yang telah dirangkum oleh LinkUMKM:

  1. Subsidi Membengkak

Harga BBM dianggap sangat membebankan APBN. Bahkan akumulasi hitungan subsidi energi mencapai kurang lebih Rp502,4 triliun menjadi alasan untuk pentingnya menaikan harga BBM saat ini.

  1. Kata Ekonom

Akumulasi hitungan subsidi energi mencapai kurang lebih Rp502,4 triliun menjadi alasan untuk pentingnya menaikan harga BBM saat ini. Padahal menurut Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira akumulasi nilai subsidi tersebut terdiri dari dana kompensasi PLN Pertamina, dana subsidi LPG3 kg, subsidi listrik dan BBM.

  1. Banyak Subsidi BBM Yang tidak Tepat Sasaran

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira juga menyebut, masih banyak subsidi BBM yang tidak tepat sasaran dan dinikmati oleh industri skala besar.

  1. Hitung-hitungan Pemerintah

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengungkapkan bahwa harga Pertalite sekarang jauh di bawah harga keekonomian. Harga Pertalite saat ini dijual sebesar Rp7.650 per liter padahal seharusnya dijual Rp17.200 per liter (harga keekonomian pada Juli 2022). Dengan begitu, dari penjualan Pertalite saja ada selisih sebesar Rp9.550 per liter. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga mengungkapkan hitung-hitungannya bahwa harga keekonomian Pertalite seharusnya dijual di kisaran Rp 14.450 per liter. Sementara, untuk harga keekonomian solar senilai Rp13.950 per liter.

***

GN/PTH

Lilyana Purnamasari

15 Oktober 2022 | 23:54:47 WIB 2 tahun lalu

Berarti income nya harus ikut naik supaya bisa membiayai hidup kita

Arfi rizki

14 Oktober 2022 | 09:28:14 WIB 2 tahun lalu

Harga naik tapi penghasilan tidak ikut naik :(

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x