‘Influencer Virtual’ akan Gantikan Posisi Influencer Manusia
Senin, 12 September 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Virtual Influencer adalah karakter digital yang dibuat menggunakan perangkat lunak grafik computer. Karakter ini kemudiam diberi kepribadian dan akan aktif di platform media social dan bertindak seolah-olah ia adalah seorang influencer.
Karakter yang diciptakan ini mampu melakukan apapun yang dilakukan oleh influencer manusia. Mulai dari mensponsori suatu merek ternama hingga membawakan sebuah lagu. Sama seperti influencer dalam arti sesungguhnya virtual influencer juga melakukan hal yang serupa namun influencer ini bukanlah manusia seperti influencer kebanyakan. Mereka merupakan hasil dari komputer atau CGI yang mana dapat meniru karakteristik dan kepribadian manusia realistis.
Pembuatan influencer ini menggunakan perangkat lunak atau software yang ada. Hal ini berbeda dengan karakter kartun yang sering ditonton dalam internet atau layar kaca. Jika karakter kartun alurnya ditetapkan oleh pembuat cerita, vistual influencer tidak, mereka memiliki free will untuk melakukan apa saja itulah yang membedakan kedua hal tersebut.
Dari tiap influencer ini ada pencipta yang cerdas memiliki self branding yang baik dan juga seorang individu yang memiliki insting kuat untuk teknologi yang tak ingin masyarakat tahu identitasnya. Merekalah yang memiliki andil untuk membuat para influencer ini menjadi terkenal di msing-masing platform media sosialnya.
Mereka juga yang memikirkan strategi tentang bagaimana menjadi influencer yang terkenal dan mendunia dengan cepat dari balik layar. Selain itu para pencipta ini yang menentukan arah para influencer ini.
Jenis influencer seperti ini akan muncul di lebih banyak kampanye pemasaran brand ternama di masa mendatang. Beberapa influencer virtual paling popular telah mencapai lebih dari satu juta pengikut karena orang-orang di seluruh dunia terus tergila-gila dengan “kehidupan” mereka.
Dilansir dari kumparan terdapat 54% dari semua konsumen di Inggris menemukan entitas virtual menarik pada tingkat tertentu. Jadi seperti influencer manusia merek yang memilih untuk berkolaborasi dengan wajah virtual ini akan terbuka untuk khalayak yang besar dan berbagai macam manfaat. Beberapa keuntungan dari penggunaan virtual influencer antara lain:
Lebih Hemat Budget Promosi
Biaya untukmembuat Computer generated Imagery (CGI) untuk membuat sebuah tokoh fiksi, diperkirakan dapat lebih memangkas biaya, dibandingkan dengan memakai jasa promosi influencer dari kalangan pesohor.
Bisa Diatur Lebih Mudah
Para karakter computer akan menyesuaikan dengan perintah dalam melakukan promosi. Jadi tinggal menyesuaikannya saja dengan kebijakan pemasaran perusahaan.
Terhindar dari Kontroversi
Ada influencer yang pada mulanya baik-baik saja sehingga dipandang tepat untuk mempromosikan brand. Namun suatu ketika, tersandung kasus maka suatu brand juga akan terseret. Hal ini tidak akan terjadi jika memakai virtual influencer untuk melakukan promosi sebab mereka tidak punya kehidupan diluar kehidupan digital dimana mereka diciptakan.
Fenomena virtual influencer ini menjadi fenomena yang aneh namun nyata. Hal ini bisa berdampak baik dan juga buruk pada manusia. Dampak baiknya, manusia sudah tidak perlu capek menggunakan dirinya sebagai bahan penghasil uang di media social. Namun dampak buruknya selebgram-selebgram yang nyata (manusia) akan terancam punah karena akan kalah saing dengan virtual influencer yang mau melakukan apa saja.
***
GN/FF