Ayo Naik TransJakarta, Untuk Udara Yang Lebih Sehat

Sabtu, 20 Agustus 2022 | 08:00 WIB

Ilustrasi TransJakarta Listrik (megapolitan.kompas.com)

LINK UMKM -  Pada masa pandemi kualitas udara di Kota Jakarta menjadi lebih baik, hal itu disebabkan karena semua orang tidak berpergian dan lebih sering melakukan aktivitas di dalam ruangan. Jalanan yang biasanya padat dan macet menjadi longgar tetapi sekarang sudah kembali ke semulai lagi. Penerapan kegiatan dirumah dan Pembatsan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedikit banyak berpengaruh terhadap kualitas udara di Jakrata. Dari berbagai indikator dan perhitungan yang signifikan mempengaruhi kualitas udara Jakarta dan sekitarnya adalah kendaraan umum dan pribadi.

Dilansir dari merdeka.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya mengatakan, data kualitas udara Jakarta tergolong baik pada skala warna hijau. Hal ini terkait dengan kondisi polusi udara pasca penerapan kerja dari rumah guna hindari penyebaran Covid-19.

Menurut Kepala Sub Bidang Produksi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, Siswanto, kandungan PM10 di udara Jakarta, menunjukan konsentrasi yang sangat rendah di kisaran 0-50 µgram/m3 pada saat pelaksanaan PSBB.

Namun akhir-akhir ini ketika pandemi sudah mulai hilang udara Jakarta kembali menduduki di posisi pertama dengan kualitas udara terburuk dunia dengan angka 181 AQI US menurut IQAir. Angka itu menunjukkan kualitas udara di Ibukota Jakarta tidak sehat. Jumlah PM 2,5 yang tercatat 114µg/m³ atau 22,8 kali lebih tinggi dari nilai pedoman kualitas udara tahunan WHO.

Untuk mengatasi hal ini Pemprov DKI Jakarta langsung bergerak cepat dengan meluncurkan Bus Listrik TransJakarta. TransJakarta menargetkan sebanyak 10.047 bus listrik dapat beroperasi pada 2030. Rencana ini masuk Rencana jangka Panjang Perusahaan (RJPP) PT Transportasi Jakarta.

"TransJakarta sesuai dengan tupoksinya, penugasan yang diberikan Pemprov DKI. Tentu itu penjabaran dari Paris Agreement tahun 2015 yang ditandatangani oleh Presiden Jokowi pada waktu itu bahwa Indonesia akan patuh pada zero emission sampai dengan tahun 2050, salah satu penjabarannya yang kami lakukan, Transjakarta sampai dengan 2030 akan mengoperasikan bus listrik mencapai 10.047 unit," ujar Direktur Utama Transjakarta M. Yana Aditya di pameran Periklindo Electric Vehicles Show 2022, JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/7/2022).

"Saat ini di Jakarta, TransJakarta baru mengoperasikan 30 bus listrik. Rutenya dari Senayan ke Senen, mungkin bapak ibu melihat di Jl. Sudirman Thamrin warna orange dan hijau. Dengan tambahan MAB akan semakin banyak bus listrik di Jakarta dan udara kita semakin hijau," jelas Yana.

Bus listrik ini memiliki rute operasional yang fokus pada rute non-BRT yakni rute 1P (Terminal Senen-Bundaran Senayan), 1R (Tanah Abang-Terminal Senen), 1N (Blok M-Tanah Abang), dan 6N (Ragunan-Blok M). Bus listrik ini akan beroperasi sejak pukul 06.00-21.00 WIB.

***

Moryta robasa Sinaga

22 Sepember 2022 | 14:02:44 WIB 2 tahun lalu

Mantap

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x