Berwirausaha Dessert Box di Masa Pandemi
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Pandemi covid-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019 tidak hanya berdampak pada kesehatan saja, melainkan juga berdampak berdampak pada perekonomian kita menjadi lemah. Hal ini sangat berdampak bagi kehidupan manusia, tanpa pandang usia, status jenis kelamin, dan lainnya. Pandemi covid-19 juga berimbas seperti terjadinya fenomena turnover pegawai yang terjadi di beberapa perusahaan hingga sulitnya untuk mencari pekerjaan. Meski begitu sebagian orang mencoba mencari peluang dengan mencoba berwirausaha, seperti dengan mencoba mencoba berwirausaha Dessert Box.
Melansir kumparan.com Dessert box adalah makanan penutup yang cukup populer sejak awal pandemi . Kue ini terdiri dari tiga lapis yang masing-masing lapisnya memiliki tekstur berbeda. Dessert Box merupakan menu makanan penutup yang disajikan dalam kotak yang berisi perpaduan krim, kue, biskuit, dan puding. Dessert Box memiliki keunikan tersendiri dengan disediakan dalam kotak atau wadah yang memudahkan kita untuk bisa menikmatinya, selain itu dessert box juga memiliki banyak varian tidak heran jika jenis dessert ini banyak disukai oleh banyak kalangan terutama bagi kalangan pecinta makanan manis.
Selain beraneka varian seperti red velvet, belgium choco, regal, cookies and cream, tiramisu, dan lainnya. Menu dessert selalu ada di setiap berbagai acara, dessert pun menjadi makanan pendamping yang wajib tersedia. Tidak heran jika sebagian orang mencoba untuk memulai bisnis dessert box.
Proses pembuatan dan juga bahan-bahan untuk dessert box juga sangat mudah, apalagi saat ini sudah banyak sekali video tutorial untuk pembuatan dessert box di berbagai aplikasi seperti youtube, tiktok, instagram dan lain sebagainya.
BITTERSWEET by Najla merupakan sebuah brand local sudah menjadi pelopor pertama bisnis dessert box di Indonesia yang dimiliki oleh seorang Najla Bisyir. Dilansir dari Kompas.com bisnis bermula dari Najla, yang sangat menyukai Cinnamon Roll, dia memutuskan untuk membuatnya sendiri sehingga dia tidak perlu membeli kue favoritnya setiap hari. Saat Najla pertama kali mencoba memposting gambar kuenya di media sosial dengan tujuan untuk dijual, banyak pengguna yang merespon positif dan menyatakan keinginan untuk memesan kue tersebut terlebih dahulu. Siapa sangka berawal dari mencoba memposting gambar hingga memiliki hingga 40 reseller yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
***