Sulap Lada Belitung Jadi Produk Lebih Bernilai, Pengusaha Ini Siap Go Global Melalui BRIllian Preneur
Senin, 1 Agustus 2022 | 18:07 WIB
LINK UMKM - Salah satu kunci sukses dalam menjalankan bisnis adalah menentukan visi yang ingin dijalankan. Dengan visi yang jelas, pelaku usaha bisa merencanakan tahapan-tahapan yang perlu dilakukan untuk mencapai target bisnisnya.
Hal tersebut juga berlaku bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dengan membangun visi secara matang dan terarah, usaha bisa berjalan secara konsisten dan berkembang mengikuti kebutuhan pasar.
Salah satu UMKM yang sukses berkat visi yang jelas adalah Pepper Secret. Jenama asal Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, ini didirikan oleh Yosefin yang fokus pada produk berbahan dasar lada.
Dalam mengelola usahanya, Yosefin mengacu pada visi yang sudah ia tentukan, yaitu agar produk berbahan lada dari Pepper Secret bisa diakui di pasar lokal dan menembus pasar internasional.
Untuk diketahui, Belitung memang sejak dahulu sudah dikenal dengan hasil panen muntok white pepper atau lada muntok. Lada jenis ini memiliki kadar kepedasan atau piperin tertinggi di dunia. Ciri khas ini membuat lada muntok Belitung terkenal di industri bumbu masakan dunia. Akan tetapi, Yosefin tidak menganggap lada sebatas bumbu masak. Lada khas Belitung punya potensi untuk dikembangkan menjadi produk turunan lain.
"Saya merasa bahwa lada Belitung memiliki potensi yang bisa dikembangkan lebih jauh lagi. Saya ingin bisa memberdayakan produk lokal agar nilai jualnya bisa meningkat," kata Yosefin.
Berangkat dari ide tersebut, Yosefin mulai melakukan berbagai riset untuk menghasilkan produk lain yang bisa diolah dari bahan dasar lada. Keinginan tersebut menggiring dirinya untuk meningkatkan pengetahuan terkait lada bersama International Pepper Community.
Yosefin kemudian mengikuti kelas Prototype Business Program dan tergabung dalam berbagai asosiasi untuk merealisasikan idenya. Ia berencana melakukan inovasi besar-besaran pada lada khas Belitung agar bisa diterima oleh konsumen secara lebih luas melalui berbagai produk turunannya.
"Saya juga mempelajari jenis-jenis teknologi pengolahan bahan dasar yang dapat digunakan untuk mengolah lada menjadi produk jadi," tambahnya.
Saat melakukan penelitian di lapangan, Yosefin menyadari bahwa pembeli hanya mengambil lada grade terbaik untuk diolah menjadi bumbu. Akibatnya, lada dengan grade rendah tidak diminati dan seakan tidak bernilai.
"Dari temuan tersebut, saya berencana untuk mengolah lada grade rendah agar tetap memiliki nilai jual. Caranya, dengan melakukan proses destilasi untuk mengambil ekstraksi minyak asiri dari lada," sebutnya.
Hasil minyak asiri dari lada kemudian dibawa ke laboratorium untuk dites dan diuji coba secara klinis. Tim Riset dan Pengembangan (Research and Development) Pepper Secret lalu meneliti produk apa saja yang bisa dibuat dengan bahan dasar minyak asiri lada.
"Tentu saja kami juga melewati banyak trial dan error dalam pembuatan produk. Namun, kami selalu mendapat bantuan dari rekan-rekan di komunitas untuk menjaga standar dan kualitas serta ide untuk produk lainnya yang bisa dikembangkan," katanya.
Lada yang umumnya ditemukan di dapur sebagai bumbu masak disulap oleh Peppers Secret menjadi essential oil, balsam, pengharum ruangan, dan aksesori. "Peppers Secret juga membuat lilin, aromaterapi, sabun, dan body lotion berbahan dasar lada. Campuran untuk setiap produk disesuaikan dengan bahan-bahan lain sesuai dengan peruntukannya," jelasnya.
Saat ini, Pepper Secret telah memasarkan produknya di e-commerce. Pepper Secret juga melakukan sosialisasi secara rutin agar konsumen memahami produk dan kegiatan yang dilakukan oleh Pepper Secret.
"Untuk target selanjutnya, Peppers Secret sedang fokus dalam mengembangkan varian produk lainnya. Kemungkinan, kami akan meramu produk lada dengan bahan-bahan alami lain, seperti jeruk dan citronella atau serai wangi," jelasnya.
Dari sisi distribusi, Yosefin berharap, Peppers Secret bisa menyentuh lebih banyak konsumen. Tidak hanya business to business dengan perusahaan besar, tetapi juga dengan lingkup yang lebih dekat, seperti rumah sakit atau hotel.
Cerita produk yang bernilai Sejak awal, Yosefin ingin fokus mengembangkan bisnis pada komoditas lada di Belitung yang kualitasnya sudah dikenal sejak ratusan tahun yang lalu. Meski tinggal di Jakarta, ia sudah biasa bolak-balik ke Belitung yang merupakan tempat kelahiran suaminya.
Yosefin menyadari bahwa kekayaan Belitung tidak hanya pada keindahan alam dan tambangnya saja, tetapi juga hasil bumi seperti lada yang tumbuh dengan subur di Tanah Laskar Pelangi ini.
"Secara tidak langsung, pengembangan produk Pepper Secret juga membantu para petani mendapatkan pemasukan tambahan. Selain permintaan lada yang meningkat, permintaan tanaman lainnya seperti serai wangi pun ikut tumbuh. Jadi, ketika lada dipanen, para petani tidak ‘menganggur’ karena mengurus serai wangi," katanya.
Perhatian Yosefin pada pemberdayaan komoditas lokal yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat itu mendapat perhatian khusus dari Bank Rakyat Indonesia (BRI). Melalui program BRIllian Preneur, Pepper Secret mendapatkan dukungan penuh agar bisa menembus pasar global.
"Produk Pepper Secret melewati proses yang panjang dan rumit sehingga produknya begitu bernilai. Apa yang dilalui oleh pelaku UMKM dalam mengembangkan usahanya akan menjadi added value pada sebuah produk," ujar pembimbing Pepper Secret dalam program BRIlian Supari.
Dengan tergabung dalam program BRIlian Preneur, Yosefin berkesempatan membawa Pepper Secret untuk bertemu dengan calon pembeli lokal dan internasional. BRI juga membantu membuka akses pasar yang sebesar-besarnya agar UMKM lokal bisa berkembang di pasar global.
"BRIlian membantu proses matchmaking Pepper Secret sehingga kami dapat menyesuaikan dengan kebutuhan pasar," tambah Yosefin.
Dengan akses ke pasar global kian terbuka, Yosefin pun ingin mempelajari lebih banyak bahan-bahan alami dan manfaatnya untuk produk Pepper Secret di masa depan. Secara khusus, Yosefin juga ingin melakukan lebih banyak riset guna mencari tahu produk lain yang cocok untuk menonjolkan lada khas Belitung. ***