BRI Fokus Pada UMKM: Redam Tantangan Inflasi Eksternal Maupun Global
Rabu, 20 Juli 2022 | 15:11 WIB
LINK UMKM - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI Sunarso menyebut fokus bisnis di sektor UMKM membuat perseroan memiliki resiliensi tinggi di tengah situasi yang menantang.
Seperti beberapa negara di dunia yang saat ini sedang menghadapi krisis karena tingkat inflasi yang terlalu tinggi. Dengan salah satu penyebabnya adalah perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan.
Maka, dengan berfokus pada Mikro, BRI bisa meredam gempuran inflasi dari luar negeri di Indoneisia.
"Saya ingin mengatakan bahwa untuk merespon tantangan eksternal maupun global, rasanya dengan fokus BRI pada UMKM, BRI jauh dari episentrum dan permasalahan ekonomi global tersebut," kata Sunarso dalam siaran pers, Rabu, 20 Juli 2022.
Sunarso menambahkan perseroan secara konsisten memberdayakan dan membangkitkan aktivitas pelaku UMKM, strategi BRI dalam memberdayakan UMKM juga diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi dalam negeri, mengingat sektor UMKM menguasai 60,3 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
Di samping itu, Sunarso menjelaskan bahwa BRI terus mendukung pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui business follows stimulus. BRI menyiapkan empat syarat agar stimulus berjalan efektif. Pertama, memastikan ketersediaan dana. Kedua, memastikan data pihak yang mendapatkan stimulus tersedia. Ketiga, BRI menyiapkan sistem yang kredibel dan reliabel agar stimulus tersebut tepat sasaran.
"Dan keempat, adalah komunikasi secara terus menerus kepada masyarakat," kata Sunarso.
Sunarso menambahkan strategi bisnis mengikuti stimulus pemerintah terbukti berhasil menyelamatkan UMKM pada masa pandemi. Hal tersebut ditunjukkan dari angka restrukturisasi kredit terdampak Covid-19 di BRI sebesar Rp133,74 triliun atau telah turun sebesar Rp115,59 triliun dibandingkan dengan total akumulasi restrukturisasi Covid-19 di BRI yang sebesar Rp249,33 triliun.
BRI optimistis angka restruk Covid-19 akan terus menurun seiring dengan pulihnya aktivitas sosial dan ekonomi. Bank terbesar di Indonesia ini terus berkomitmen meningkatkan penetrasi kredit di sector UMKM.
Hingga akhir Maret 2022, penyaluran kredit BRI Group tercatat mencapai Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional sebesar 6,65 persen.
Penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif, dengan penopang utama yakni segmen mikro yang tumbuh 13,55 persen, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, dan segmen kecil & menengah tumbuh 3,96 persen.
Sejalan dengan pemulihan UMKM, kinerja keuangan BRI pada kuartal I/2022 pun turut terdongkrak. Perseroan mampu mencatatkan laba bersih konsolidasian senilai Rp12,22 triliun atau tumbuh sebesar 78,13 persen yoy.
Sementara untuk aset, pada akhir kuartal I/2022 tercatat sebesar Rp1.650,28 triliun atau tumbuh 8,99 persen yoy. Untuk diketahui, secara umum portofolio kredit UMKM BRI tercatat tumbuh sebesar 9,24 persen yoy, dari Rp826,85 triliun pada akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun pada Maret 2022.
Hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan total kredit BRI terus merangkak naik, menjadi sebesar 83,95 persen. Sunarso menargetkan proporsi kredit UMKM tersebut akan terus didorong tumbuh hingga 85 persen pada tahun 2024. ***