Indonesia Ekspor Produk Ayam Karkas dan Ayam Olahan ke Singapura

Jumat, 15 Juli 2022 | 17:17 WIB

Keberhasilan produk unggas dalam negeri menembus pasar ekspor bukan kali pertama.

LINK UMKM - Sebanyak 50 ton produk ayam karkas beku dan ayam olahan asal Indonesia yang bernilai Rp 2 miliar, diekspor ke Singapura untuk memenihi kebutuhan Singapura yang tengah krisis ayam akibat terhentinya pasokan dari Malaysia.

Ekspor tersebut akan dilanjutkan bertahap hingga 1000 ton pada akhir 2022. Ekspor perdana produk unggas ke Singapura ini menghadirkan peluang sekaligus tantangan.

"Kita sama-sama berbahagia hari ini, karena produk dan komoditas pertanian termasuk peternakan kita hari ini berhasil dilepas ke pasar ekspor Singapura, Jepang dan Timor Leste, serta ekspor lanjutan karkas ayam ke Jepang dan Timor Leste masing-masing 12 ton senilai Rp1 miliar." kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Ia mengatakan, keberhasilan produk unggas dalam negeri menembus pasar ekspor bukan kali pertama, karena berbagai produk peternakan asal Indonesia telah secara rutin diekspor ke Jepang dan Timor Leste.

Keberhasilan ekspor produk peternakan ke Singapura menjadi bukti bahwa produk peternakan Indonesia memiliki jaminan keamanan pangan yang berkualitas dan layak tembus di pasar internasional.

Ekspor itu, lanjut Mentan, diharapkan dapat membuka jalan bagi produk peternakan Indonesia untuk menembus pasar ekspor negara-negara lain.

"Ekspor ini membuktikan Indonesia semakin mendapat kepercayaan dunia, kesiapan produk - produk pertanian kita, lebih khusus produk ternak kita layak dan mampu memenuhi standard yang dibutuhkan pasar ekspor," katanya.

Produksi daging ayam secara nasional mencapai sekitar 3,8 juta ton per tahun, menjadikan Indonesia sebagai negara yang tercatat mampu memenuhi kebutuhan daging ayam dari produksi dalam negeri.

Kendati demikian, Mentan SYL menegaskan, ekspor dilakukan dengan tetap memprioritaskan kebutuhan dalam negeri.

"Perintah Bapak Presiden ada komoditas yang produksinya berlebih harus kita dorong agar mampu menangkap peluang seperti ekspor ini, jika kita lihat perkembangan unggas dan telur yang jumlahnya cukup luar biasa dan tercatat over stock, kenapa tidak kita dorong, tentunya dengan tetap menempatkan kepentingan nasional di atas segalanya," tegasnya.

Presiden Komisaris PT CPI Hadi Gunawan menyampaikan keberhasilan perusahaan membuka jalur pasar ekspor untuk produk olahan unggas, pakan ternak ayam, dan anak ayam umur sehari (DOC) berkat dukungan dan dorongan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan.

"Produk kami telah tersertifikasi oleh standar yang diakui secara internasional seperti sertifikasi Halal, GMP (Good Manufacturing Practice), FSSC 22000 dan memiliki NKV (Nomor Kontrol Veteriner) sehingga telah dapat masuk ke Jepang, Papua Nugini dan Timor Leste, serta Qatar," ungkapnya.

Hadi mengatakan, berkat kerja sama Kementerian Pertanian Indonesia dengan Singapore Food Agency (SFA), telah ditandatangani kesepakatan kerja sama untuk pemenuhan daging ayam dan produk olahannya ke Singapura.

PT CPI telah menandatangani kesepakatan kerja sama dengan pihak importir Singapura sebanyak 1.000 ton yang akan dikirim bertahap hingga akhir tahun 2022 dan akan terus bertambah menyesuaikan dengan kondisi di Singapura.

"Kami berharap hal ini akan dapat menjadi jalan pembuka bagi produk-produk unggas untuk menembus pasar dunia," katanya. ***

DRA RR ENDANG DEWI PUDJOWATI

19 Juli 2022 | 18:07:37 WIB 2 tahun lalu

Disusul yang lainnya biar lebih meriah

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x