Ini Rupanya Penyebab Harga Cabai dan Bawang Naik

Selasa, 12 Juli 2022 | 13:19 WIB

Cabai rawit merah dengan harga Rp102.000 per kg,

LINK UMKM - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kenaikan harga cabai dan bawang disebabkan berkurangnya suplai dari produksi daerah.

Saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Pabaeng-baeng, Kota Makassar, Senin 11 Juli 2022, Syahrul mengungkapkan terjadinya dinamika pada sistem suplai.

"Oleh karena itu, logistik dan sistem supply dan demand harus dikendalikan. Kami akan intervensi dengan bekerja sama dengan pemerintah daerah, dan yang terpenting adalah Kementerian Perdagangan agar betul-betul mengatur sistem logistiknya," kata Syahrul.

Lanjut Syahrul, pengaturan sistem logistik pangan ini sangat penting. Pasalnya, kendati kondisi produksi melimpah, logistik yang tidak lancar dapat menyebabkan harga naik.

"Saya di sini mengecek dinamika produksi dan harga pangan yang berkaitan dengan inflasi, khususnya komoditas cabai dan bawang yang alami dinamika relatif serius saat menjelang Iduladha kemarin, tapi kondisinya aman. Karena itu, perlu kita pantau terus kestabilanya hingga pasca-Iduladha dengan memperbaiki sistem logistiknya," ujar Syahrul.

Menurut Syahrul, ketersediaan stok pangan di pasar dan kelancaran distribusinya ini domainnya pemerintah daerah. Namun, untuk mengaturnya Kementan bersama Kementerian Perdagangan perlu berkoordinasi agar distribusi dari daerah produksi ke daerah suplai benar-benar terintervensi.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS pusat, hasil panen cabai secara nasional di seluruh provinsi saat ini memang tengah mengalami penurunan sekitar 7- 10 persen dari tingkat rata-rata produksi bulanan. Hasil identifikasi Tim Kementan RI, penurunan panen cabai banyak dipengaruhi oleh petani yang banyak berubah dari bertanam cabai ke pertanian padi lantaran pada periode bulan Mei-Juni curah hujan di banyak wilayah masih cukup tinggi.

Selain itu, penurunan panen cabai juga disebabkan banyaknya penyakit yang menyerang tanaman cabai.

"Iklimnya tidak bisa kita duga. Kami juga menempuh upaya pengendalian hama penyakit yang menyerang tanaman cabai di ribuan hektare lahan sejak bulan Mei lalu. Kami juga akan membagikan bantuan benih kepada para petani pada musim tanam berikutnya. Khususnya petani yang terdampak agar saat musim tanam tiba semuanya telah siap," jelasnya.

Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPSN) pada Selasa, 12 Juli 2022 harga beberapa jenis cabai kian melonjak.

Rata-rata pasar tradisional di Indonesia menjual cabai rawit merah dengan harga Rp102.000 per kg, naik 7,03 persen dibanding kemarin. Kemudian, cabai merah besar Rp84.850 per kg, naik 7,13 persen dibanding kemarin. Selain itu, harga cabai merah keriting juga naik 7,13 persen jadi Rp89.450 per kg, dan cabai rawit hijau Rp77.400 per kg atau naik 3,75 persen.

Menurut Syahrul, berdasarkan angka total produksi cabai besar nasional pada bulan Juli sebesar 99.949 ton dan cabai rawit sebesar 209.673 ton. Kebutuhan cabai besar bulan Juli diperkirakan 97.731 ton sehingga neraca cabai besar masih surplus 2.218 ton, sedangkan kebutuhan cabai rawit diperkirakan 87.308 ton sehingga neraca cabai rawit juga surplus sebesar 22.365 ton. ***

DRA RR ENDANG DEWI PUDJOWATI

13 Juli 2022 | 08:07:54 WIB 2 tahun lalu

Dengan harga yg sel berubah membuat petani bingung

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x