Tak Ingin Menjadi Pasar Bagi Negara Lain, Bandara KNIA Harus Jadi Kargo Pusat Seni Budaya dan UMKM Indonesia ke Internasional

Jumat, 8 Juli 2022 | 16:18 WIB

Bandara Kualanamu di Sumatera Utara merupakan upaya konkret dalam perbaikan ekosistem transportasi baik sebagai mobilitas manusia maupun rantai pasok.

LINK UMKM - Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dalam pengelolan Bandara Kualanamu di Sumatera Utara oleh PT Angkasa Pura Aviasi (APA) merupakan upaya konkret dalam perbaikan ekosistem transportasi baik sebagai mobilitas manusia maupun rantai pasok.

Pemerintah tak ingin Indonesia hanya menjadi pasar bagi negara lain, sehingga kerja sama antara PT Angkasa Pura II dengan APA yang merupakan perusahaan patungan bersama dengan mitra strategis GMR Airports, perusahaan pengelola bandara yang berbasis di New Delhi, India, akan menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional untuk mendorong Sumatera Utara sebagai pusat pariwisata dan kargo di Indonesia.

"Ini hal positif. Pembangunan ekonomi tak hanya di Jawa saja. Ekonomi di Sumatera jadi kekuatan sendiri. Presiden sudah investasi di jalan tol. Ini untuk meningkatkan ekonomi dan lapangan kerja di Sumatera," kata Erick Thohir saat menyaksikan penandatanganan dokumen operasional komersial Bandara Kualanamu oleh Angkasa Pura II dan APA di Sarinah, Jakarta.

Pemerintah menekankan kemitraan strategis ini mengedepankan proses tata kelola perusahaan yang baik melalui proses tender yang transparan, melibatkan reviu, dan pendampingan dari BPKP, sehingga memberikan manfaat bagi Indonesia.

Erick berharap kemitraan strategis ini dapat meningkatkan kualitas pengelolaan Bandara Kualanamu menjadi lebih profesional dan meningkatkan pelayanan agar pengguna merasakan kenyamanan, keamanan, dan pengalaman yang menyenangkan.

"Ini juga menjadi kesempatan Indonesia membangun market baru. Perdagangan selatan ke selatan sangat berpotensi. Kerja sama ini membuat kita punya akses langsung antara Indonesia dan India," ujar Erick.

Mantan Presiden Inter Milan tersebut menyebut hubungan dagang Indonesia dengan India sangat bagus. GMR India yang bekerja sama dengan AP II akan mendorong trafik lebih tinggi ke Indonesia tanpa harus singgah di negara lain.

"Kita perlu daging, India juga perlu batubara dari Indonesia. Ini konteks yang saling menguntungkan. Yang tadinya berhenti ke negara tetangga, Singapura dan Malaysia, sekarang Sumatera jadi hub sebelum pergi lagi ke negara tujuan lain, seperti Korea atau Australia," terangnya.

Erick menegaskan Bandara Kualanamu harus bisa menandingi dominasi Bandara Changi Singapura dan Bandara Kuala Lumpur Malaysia dengan menjadi gerbang dunia internasional untuk dapat mengenali Indonesia melalui pintu Sumatera.

Ia menilai kerja sama ini juga bertujuan untuk menekan tingginya biaya logistik Indonesia yang saat ini sebesar 23 persen atau lebih tinggi dari rata-rata dunia yang sebesar 13 persen.

"Bagaimana kita bisa berkompetisi kalau harga logistik mahal. Pak Budi (Menteri Perhubungan) dan saya serius memperbaiki rantai pasok. Kerja sama yang kita tekankan bagaimana Sumatera Utara penting kita dorong sebagai pusat pertumbuhan baru ekonomi Indonesia agar memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan lima persen per tahun akan terus tumbuh sampai 2045 sehingga kita jadi negara ekonomi terbesar keempat dunia," sambung Erick.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa peningkatan kualitas Bandara Kualanamu juga mendukung penguatan ekosistem pariwisata yang saat ini telah kembali tumbuh positif seiring dengan keberhasilan Indonesia dalam mengatasi pandemi.

Erick berpesan pengelolaan Bandara Kualanamu tetap menjaga dan melestarikan budaya Indonesia. Ia ingin Bandara Kualanamu mengikuti jejak Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara I Gusti Ngurah Rai yang mengaktifkan kembali parade budaya sebagai panggung tetap untuk seni, budaya, dan UMKM Indonesia.

"Korea saja bisa, maka Indonesia juga harus bisa. Saya kembali berpesan kepada jajaran BUMN sektor pariwisata yang hadir, terus lanjutkan program transformasi kita dalam mengembangkan dan memperkuat ekosistem pariwisata Indonesia. Lakukan bisnis secara profesional dan bangun kemitraan strategis dengan mitra-mitra yang profesional," pungkasnya. ***

DRA RR ENDANG DEWI PUDJOWATI

11 Juli 2022 | 10:07:13 WIB 2 tahun lalu

Semoga UMKM selalu mendapatkan perhatian yg lebih lagi dari pemerintah

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x