Pelaku Seni Harus Disiapkan Menuju Pasar Digital
Rabu, 6 Juli 2022 | 15:29 WIB
LINK UMKM - Guna memanfaatkan nilai ekonomi digital Indonesia yang diproyeksikan mencapai Rp5.400 triliun di tahun 2030, pelaku seni dari kalangan seni rupa, pertunjukan, animasi, dan film disiapkan masuk ke dalam pasar digital.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyatakan pelaku seni seperti dari kalangan seni rupa, pertunjukan, animasi, dan film disiapkan karena menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia.
"Saat ini, ekonomi kreatif (ekraf) termasuk pelaku seni di dalamnya, menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Indonesia," terang Menkop.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2017, pertumbuhan ekraf mencapai 5,06 persen dengan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 7,24 persen.
Adapun secara keseluruhan, proyeksi PDB ekraf mencapai Rp1.274 triliun pada tahun 2021.
"Kita sudah masuk era digital, dan sekarang ada Non Fungible Token (NFT) yang dapat dimanfaatkan oleh teman-teman pelaku seni," urai Menkop.
Lebih lanjut, kehadiran teknologi digital membuat gaya hidup di seluruh dunia hampir seragam.
"Siapa yang punya penetrasi kuat untuk masuk ke dalam gaya hidup dunia maka harus bisa menentukan, apakah mau menjadi followers atau trend setter (pencipta tren)," ungkapnya.
Menurut Teten, pelaku ekraf harus memiliki kemampuan membuat narasi yang kuat tentang aktivitas seni di dalam ekosistem digital mengingat setiap negara sedang mencari keunggulan domestik masing-masing.
Di Indonesia, Menkop menganggap sektor seni budaya dapat menjadi unggulan domestik yang dapat diperkuat.
Ia mengharapkan seni di tanah air bisa terus bertumbuh sehingga berdampak terhadap perekonomian bangsa.
"Semua lembaga dunia memprediksi, Indonesia akan menjadi 5 negara besar dunia di tahun 2045 setelah Amerika, China, dan India. Kita harus menyiapkan mentalitas negara maju, bukan lagi inlander bukan lagi imperior, harus siap menjadi negara maju," pungkasnya. ***