Pembayaran Cicilan Pokok Debitur Pelaku Usaha Mikro BRI Terus Membaik
Selasa, 5 Juli 2022 | 14:15 WIB
LINK UMKM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI menilai perkembangan debitur yang masuk retsrukturisasi kredit terdampak Covid-19 terus membaik.
Outstanding restrukturisasi kredit tersebut sudah semakin menurun.
Hingga Mei 2022, nilai restrukturisasi Covid-19 BRI mencapai Rp 133,7 triliun. berkurang Rp 10,5 triliun dari posisi Maret dan turun Rp 23,23 triliun dari akhir tahun 2021.
Direktur Managemen Resiko BRI Agus Sudiarto mengatakan, sebagian besar sumber penurunan ini berasal dari pembayaran cicilan pokok terutama di segmen mikro.
Dari total akumulasi kredit terdampak Covid-19 yang sudah direstrukrisasi sejak awal pandemi yakni sebesar Rp 250,2 triliun, kredit yang akhirnya mengalami pemburukan dan jadi NPL mencapai Rp 10,7 triliun hingga akhir Mei 2022.
"Sebagian besar kredit yang mengalami pemburukan itu berasal dari sektor perdagangan dan pelaku usaha jasa makanan dan minuman," jelas Agus.
Agar nasabah kembali bangkit dari kondisi penurunan usaha saat ini, lanjut Agus, BRI masih memberi perpanjangan restrukturisasi kepada debitur yang masih berjalan usahanya.
Namun, secara cash flow, debitur tersebut masih belum kembali ke kondisi sebelum Covid-19, terutama yang tergantung pada sektor pariwisata. Sehingga nasabah-nasabah tersebut masih menikmati kelonggaran pembayaran pokok pinjamannya hingga saat ini.
Untuk mengantisipasi resiko dari restrukturisasi Covid-19, BRI sudah mengalokasikan pencadangan yang sangat memadai dimana NPL Coverage lebih dari 250%. Sementara pencadangan LAR lebih dari 41%. ***