Majukan Ekonomi, Perusahaan Kain Beri Kemudahan UMKM Fesyen
Rabu, 18 Mei 2022 | 00:00 WIB
LINK UMKM - Dalam mendukung dan menghidupkan kembali perkembangan bisnis fesyen di Indonesia terutama pasca-pandemi Covid-19, salah satu perusahaan kain yang bergerak di bidang distribusi untuk pasar domestik dan internasional, beri kemudahan bagi para konsumen atau pelaku UMKM.
Melansir kompas.com, Nadia Yapari sebagai Co Founder and CEO dari Kain.id mengatakan, dengan ribuan jenis kain pilihan yang selalu ready stock serta quality control berstandar internasional, kain.id selalu siap memberikan kepuasan dalam berbelanja kain.
"Kami melayani berbagai jenis pemesanan dengan pilihan kain yang selalu update setiap minggunya. Ditambah, kami saat ini juga sedang mengadakan promo bertajuk BLT, Bantuan Langsung Tekstil for YOU, dimana kita menyediakan subsidi 10.000 yard kain berharga miring, agar bisa mengembangkan bisnis mereka ditengah harga kain dan bahan baku yang semakin tinggi saat ini," kata Nadia Yapari sebagai Co Founder and CEO Kain.id, Senin (23/5/2022).
Promo dan kemudahan ini diharapkan mampu untuk membantu para pemilik garmen agar bisa kembali mengembangkan bisnis mereka ditengah harga kain dan bahan baku yang semakin tinggi saat ini.
"Selain promo, Kain.id juga memiliki showroom, jadi customer bisa melihat dan merasakan langsung handfeel berbagai jenis kain dan juga berkonsultasi dengan fabric expert yang siap membantu," ujarnya.
Untuk bisa mendapatkan kesempatan BLT itu, pihaknya memberikan beberapa kemudahan bagi pelaku garmen dalam melakukan sourcing kain berupa, website, sample pack yang bisa dipesan, customer service dan fabric expert, jaringan produksi garmen, hingga armada yang membantu pengiriman.
Upaya peningkatan kemampuan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan penerapan kesetaraan gender mendapatkan dukungan dari empat kementerian.
Keempat kementerian yaitu Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Menteri Koperasi dan UKM, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, dan Menteri BUMN, sepakat kontribusi UMKM pada perekonomi negara selama pandemi dan masa pemulihan pasca pandemi sangat besar.
Seperti Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM), Menteri Teten Masduki mengadopsi tiga rekomendasi kebijakan berwawasan ke depan yang dapat memperkuat komitmen aksi kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan dalam membangun kembali produktivitas perempuan, khususnya pada UMKM yang dimiliki dan dipimpin oleh wanita.
“Rekomendasi pertama, pentingnya meningkatkan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan investor untuk mendukung wirausaha perempuan. Kedua, mendorong kebijakan di bidang keuangan dan infrastruktur yang sensitif gender dan memberikan akses pendanaan dan legalitas. Ketiga, meningkatkan program literasi digital keuangan bagi pengusaha perempuan untuk meningkatkan kesiapan investasi,” kata Menteri Teten, Sabtu (21/5/2022).
Menteri Teten tidak memungkiri, UMKM terbukti dapat memberikan kontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang dan mampu menyerap banyak tenaga kerja.
Menurutnya, pengembangan UMKM merupakan prioritas tinggi bagi banyak negara di seluruh dunia, karena mereka dapat berkontribusi hingga 40 persen dari pendapatan nasional di negara berkembang.
Sementara, menurut Co-Chair G20 EMPOWER yang menjabat sebagai COO sekaligus salah satu pemilik PT. Infinite Berkah Energi & WKU Bidang Penelitian, Pengembangan, dan Ketenagakerjaan IWAPI, Rina Prihatiningsih, hasil dari pertemuan kedua G20 EMPOWER beserta dengan hasil dari pertemuan pertama dan ketiga nanti akan menjadi bagian dari komunike untuk G20 EMPOWER Presidensi Indonesia.
"Pertama rancangan rekomendasi tindakan yang harus diambil oleh sektor swasta untuk mendukung pertumbuhan UMKM Perempuan. Kedua, rancangan dukungan yang diminta dari pemerintah atau pemangku kepentingan lainnya untuk mempercepat pertumbuhan UMKM perempuan," ungkap Rina.
Lalu, pada pertemuan ini membahas mengenai membangun kembali produktivitas kaum perempuan pascapandemi. Pembahasan akan berkisar pada mengapa pemerintah perlu untuk meningkatkan kembali produktivitas perempuan pascapandemi, serta bagaimana sektor swasta dapat mendorong produktivitas perempuan pascapandemi tersebut.
Menurutnya, dalam krisis ekonomi tahun 1998 pengusaha perempuan UMKM masih bisa bertahan dan memberikan kontribusi penting bagi perekonomian, tapi saat pandemi COVID-19 banyak yang tumbang sehingga saat ini merupakan momen yang tepat untuk membangkitkan lagi pengusaha perempuan UMKM.
IO/MG