Selamatkan Dari Jeratan Rentenir, Pembiayaan UMi Naikkan Perekonomian Pelaku UMKM
Senin, 30 Mei 2022 | 12:15 WIB
LINK UMKM - Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terbukti menjadi penyelesaian pembiayaan keuangan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Salah satunya Leni Marlia (32) asal Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Pasalnya, dengan pembiayaan Ultra Mikro (UMi) BRI Leni bisa keluar dari jerat rentenir dan melanjutkan hidup yang lebih baik.
Ia menyebutkan, di tahun 2020 dan 2021 merupakan masa tersulit yang dihadapinya sebagai seorang pedagang sekaligus petani.
Pada saat itu, wanita yang juga mengajar sekolah PAUD ini mendapat cobaan suaminya meninggal dunia. Usahanya berjualan pakaian pun dan panennya juga meredup di tengah kondisi pandemi.
Selama ini, ungkap Leni, untuk modal berjualan pakaian dan bertani sering kali memanfaatkan kredit dari rentenir.
Maka, ketika ekonominya jatuh, pelunasan utang Leni kepada rentenir tersendat. Wanita yang tinggal di Kampung Bayur, Desa Lemahduhur, Kecamatan Tempuran, Kabupaten Karawang, itu pun merasa tercekik dengan bunga pinjaman rentenir yang semakin hari semakin membengkak.
"Sudah bertahun-tahun kalau pinjam uang buat modal usaha tani, saya pinjam ke rentenir. Jumlahnya Rp1 juta jadi Rp1,3 juta. Ketika lagi sulit bunganya membengkak," Katanya.
Namun, secercah harapan datang setelah ia bercerita kepada salah satu sahabatnya. Ia mendapat saran untuk mengajukan proses kredit permodalan ke BRI.
Akses permodalan didapatkannya melalui kredit UMi dari BRI melalui Agen BRILink Pak Acim. Ternyata, kata Leni, prosesnya mudah dengan bunga pinjaman yang jauh lebih murah. Leni juga mengaku senang katena pelayanan BRI selalu ramah.
"Setiap ada masalah ketika cerita ke BRI selalu ada solusinya. Pengajuan juga hanya beberapa menit, mudah sekali. BRI orangnya ramah-ramah," Katanya.
Adapun kali pertama ia mengajukan kredit, BRI memberi kucuran dana Rp3 juta. Sementara untuk yang kedua, ia kembali mengajukan permodalan UMi sebesar Rp6 juta.
"Itu dananya saya pakai modal bertani dan selebihnya untuk jualan," Katanya.
Dengan akses permodalan itu pun, sedikit-demi sedikit ekonomi Leni mulai terangkat.
Ia berterima kasih kepada BRI dan berharap bank terbesar di Tanah Air ini bisa selalu mempertahankan layanan prima bagi semua nasabah dari segala golongan ekonomi.
Terlebih bagi golongan ekonomi bawah yang rentan terhadap jerat rentenir, Leni berharap BRI bisa menjadi solusi terdepan.
"Saya sangat puas atas pelayanan bagus dari BRI. Saya berharap BRI dapat terus memberikan layanan terbaik untuk semua kalangan. Rakyat kecil mohon dibantu lepas dari rentenir,” Katanya.
Seperti diketahui, BRI memang berupaya terus memperluas jangkauannya dalam mengucurkan kredit segmen mikro. Hal ini tercermin dari jumlah nasabah pinjaman segmen mikro BRI yang melonjak 13,5% yoy dari 11,7 juta pada 2020 menjadi 13,3 juta pada 2021.
Strategi BRI dalam menjaring segmen mikro semakin kuat berkat peran perseroan sebagai pemimpin Holding UMi.
PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian kini pun terkonsolidasi bersama BRI mengembangkan potensi di segmen ultra mikro dan mikro.
Jumlah nasabah kredit mikro di BRI Group pada tahun lalu telah menyentuh 31,1 juta. Lebih rinci, BRI mendapat tambahan 6,6 juta nasabah dari Pegadaian dan 11,2 juta nasabah dari PNM.
Melalui keberadaan Holding UMi, BRI diharapkan dapat melakukan akselerasi dalam mendongkrak kinerja perekonomian rakyat melalui UMKM yang jumlah dan potensinya sangat besar.
Holding UMi diyakini akan mengakselerasi pertumbuhan UMKM serta sangat potensial untuk menciptakan lapangan pekerjaan yang lebih produktif, serta meningkatkan pendapatan masyarakat di segmen UMi.***