Langkah Membuat Design Thinking dalam Bisnis
Senin, 9 Mei 2022 | 00:00 WIB
LINK UMKM -
Dalam bidang desain produk, design thinking mungkin merupakan istilah yang sering didengar. Sebagai desainer produk, metode ini sangat membantu menemukan masalah dan juga mencari solusi untuk memperbaikinya.
Saat ini design thinking sudah banyak diterapkan juga dalam bisnis, bukan hanya bagi pada bagian user experience, namun sudah diterapkan pada berbagai bidang lainnya pekerjaan.
Design thinking adalah sebuah metode yang saat ini cukup populer di masyarakat. Metode inilah yang digunakan untuk mencari masalah sekaligus menemukan solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Menggunakan design thinking dalam proses membuat keputusan menjadi penting karena keputusan yang nantinya dihasilkan adalah sesuatu yang benar-benar diinginkan oleh users bukan insting saja.
Inovasi dalam design thinking berpengaruh pada cara untuk mengembangkan produk, proses, layanan dan juga organisasi bisnis. Nah, oleh karena itu metode ini akan sangat membantu kamu ketika menghadapi masalah yang serius secara cepat dan efisien.
Agar dapat menerapkan design thinking terdapat lima langkah yang harus dilakukan lho, antara lain:
- Empathize
Kamu harus terlebih dahulu merasakan empati terhadap costumer atau pengguna yakni orang-orang yang masalahnya ingin kamu selesaikan. Ini dibutuhkan agar kamu harus mengenal dan juga memahami kebutuhan, keinginan, dan juga tujuan customer atau users ketika menggunakan produk tersebut.
Dengan berempati, maka kamu akan dapat mengumpulkan berbagai insight mengenai users. Setelah melakukan hal tersebut maka kamu dapat mengembangkan produk dan mengambil tindakan tepat yang tentunya akan menjawab masalah users.
Salah satu cara yang dapat digunakan dalam langka pertama ini adalah wawancara. Kamu dapat mewawancarai agar dapat terlibat secara personal untuk menghasilkan pemahaman tentang sudut pandang dari pengguna.
Proses wawancara dapat dilakukan dengan komposisi pertanyaan yang lebih rinci dan mendalam agar masalah yang users alami dapat juga kamu rasakan.
- Define
Langkah selanjutnya dalam proses design thinking adalah define atau mendefinisikan masalah. Nah, mulailah untuk mendefinisikan apa yang sebenarnya users butuhkan dari berbagai insight yang telah kamu terima.
Dalam mendefinisikan masalah pada proses design thinking, jangan pernah lupa bahwa users merupakan fokus utama bukan business goals.
Perhatikan setiap kesamaan yang diungkapkan oleh users ketika wawancara dan buatlah kesimpulan yang merupakan rangkuman dari semua masalah yang pengguna hadapi.
- Ideate
Ideate atau menghasilkan ide-ide yang inovatif dan juga solutif. Ide-ide yang dihasilkan tidak harus selalu sempurna. Lahirkanlah banyak ide yang inovatif dengan sudut pandang yang beragam dan juga unik dengan imajinasi yang kamu miliki.
Ide-ide yang dilahirkan sebaiknya unik dan jangan ragu untuk menggunakan imajinasimu. Ide yang dihasilkan dapat berupa body storming, atau mind mapping mengenai solusi atau ide apapun yang muncul untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Dengan berbagai ide yang dikumpulkan,selanjutnya ide tersebut akan dievaluasi agar dapat menemukan gagasan yang terbaik.
- Prototype
Nah, langkah keempat dari design thinking adalah prototype. Banyak ide yang telah dilahirkan pada proses ideate saatnya untuk menyaring setiap ide tersebut dan membuat prototype.
Pilihlah ide-ide yang memang sesuai dengan keadaaan nyata dalam kehidupan. Kamu juga dapat melakukan kombinasi antara ide yang pernah dirumuskan orang lain dan ide baru yang kamu miliki.
Selain itu, kombinasi ide-ide yang kamu miliki juga sangat mungkin untuk dilakukan. Setelah melakukan hal tersebut, buatlah prototype yang sederhana dari ide yang unik dan solutif tersebut.
Prototype yang dibuat haruslah sesuatu yang bisa dites atau digunakan, karena prototype merupakan versi sampel bisa dalam bentuk paper mockup, sketsa, atau yang lainnya.
- Test
Pada langkah ini, prototype lah yang akan di tes kepada users yang telah diwawancarai pada tahap pertama. Hal ini dilakukan untuk menguji apakah prototype yang dibuat telah menjawab masalah yang dimiliki oleh pengguna.
Feedback yang berharga dari setiap pengguna akan sangat membantu untuk meningkatkan performa dari produk yang kamu miliki. Jika masih terdapat masalah, akan tetap dilakukan perbaikan dengan mencari solusi dan kemudian diuji kembali hingga produk benar-benar telah efektif dan menjawab masalah yang terjadi. (s)