LINK UMKM - Mungkin pernah ada yang terbesit untuk memulai bisnis pertanian, namun, bisnis pertanian apa yang cocok dan bertanya-tanya langkah apa yang harus diambil terlebih dahulu. 

Dilansir dari kumparan.com berikut adalah tips berbisnis pertanian, pastinya langkah awal yang terpikirkan adalah memiliki lahan. Namun hal ini sangat fleksibel sebab pertanian zaman kini lahan bisa dari media tanah, polybag ataupun hidroponik. berikut ini hal yang harus diperhatikan jika Anda ingin memulai usaha pertanian kecil kecilan.

1. Belajar soal tanam menanam

Untuk kamu yang baru dalam berbisnis pertanian, maka kewajiban yang kamu harus mempelajari adalah mengenai pertanian.

Namun, tidak perlu semua jenis tanaman yang harus kamu pelajari. Cukup dengan mempelajari jenis tanaman yang cocok dengan lahan kamu nanti merupakan awal bagus memulai bisnis ini.

Belajar bertani juga harus siap dengan yang namanya “trial and error” kemudian membutuhkan waktu yang cukup lama.

2. Desain dan rencana bisnis pertanian

Bagian terpenting dalam memulai bisnis pertanian adalah menentukan rencana bisnis pertanian. Apakah ingin memiliki kebun sayur skala mikro? Atau apakah hanya berencana untuk menanam dengan skala berhektar-hektar?

Ini diperlukan agar kamu bisa mengetahui modal yang dibutuhkan, sebab berbisnis di dunia tani sangat menguras uang.

3. Rencana finansial dan penjualan

Setelah sukses bercocok tanam dan menghasilkan produk, mungkin berikutnya akan mempertimbangkan pasar, penawaran, dan permintaan.

Setelah itu, di mana menjual produk pertanian serta berapa harga pasaran menjadi penting untuk diketahui.

Hal yang perlu dilakukan adalah survei pasar dan mulai menawarkan produk Anda ke pasar.

Tetapi cara termudah untuk mengetahui hal mengenai penjualan bisa dengan mudah jika tergabung dalam komunitas atau paguyuban petani. Dalam komunitas, kamu bisa cepat mengetahui siapa saja yang berminat membeli produk yang kamu bisa tawarkan.

4. Kredit dan pinjaman

Setelah menikmati bisnis pertanian skala kecil mungkin sudah saatnya untuk kamu beranjak ke skala yang lebih besar lagi.

Namun skala besar tentu membutuhkan modal yang besar pula, sementara penghasilan dari bisnis skala kecil kurang memenuhi hal tersebut.