LINK UMKM - Menjadi kesempatan emas bagi seluruh kalangan, momentum Presidensi G20 Indonesia secara umum berdampak positif bagi pelaku usaha sektor pangan di Indonesia, khususnya Holding BUMN Pangan untuk mengenalkan merek pangan maupun produk pertanian. Hal ini sekaligus salah satu cara promosi dagang kepada semua stakeholder dalam dan luar negeri yang menghadiri berbagai event G20 nantinya.

Lebih dari itu, kegiatan ini juga mendukung strategi lainnya, seperti peningkatan kapasitas produksi, perluasan akses pasar domestik dan internasional, penguatan jaringan distribusi dan hulu ke hilir, demikian dikutip dari Ekon.go.id, Kamis (2/2/2022).

“Melalui kuliner Indonesia yang sangat beragam, peluang untuk mengenalkan makanan lokal tentunya akan menjadi pengungkit sektor UKM. Kemudian, untuk sektor perikanan dapat mengenalkan produk perikanan, garam untuk kecantikan/spa, dan sebagainya,” jelas Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud, dalam sambutannya pada acara FGD “Peran Strategis Holding BUMN Pangan untuk Memperkuat Sektor Pangan pada Forum G20”, di Jakarta, Kamis (3/2) lalu.

Deputi Mushalifah juga menjelaskan, untuk sektor pertanian atau perkebunan memiliki peluang strategis mempromosikan cita rasa kopi khas (specialty coffee) Indonesia, seperti kopi gayo, kopi toraja, kopi luwak, dalam setiap event meeting. Sementara untuk subsector hortikultura, tantangannya ialah memasarkan produk hortikultura buah-buahan dan bunga selama meeting.

Melalui forum G20 ini, diharapkan nantinya bisa mejadi media komunikasi strategis untuk menyuarakan kampanye positif menghadapi berbagai kampanye negatif kelapa sawit Indonesia, juga menjadi wadah promosi dagang kepada dunia internasional bahwa kelapa sawit Indonesia berkontribusi dalam penyediaan pangan di dalam negeri maupun pasar global. Selain itu, turut menjadi penggerak ekonomi, baik dari sisi petani, pedagang, maupun industry turunan kelapa sawit.