Angkat Tema Pandemi, Ogoh-ogoh di Bali Terbuat dari Masker dan Arang
Sabtu, 19 Februari 2022 | 10:00 WIB
LINK UMKM - Jelang Hari Suci Nyepi, kelompok pemuda ST Tunas Muda, Banjar Dukuh Mertajati, Desa Pakraman Sidakarya, Kecamatan Denpasar Selatan, Bali membuat sebuah Ogoh-ogoh bertema Pandemi Covid-19.
Ogoh-ogoh dengan tinggi sekitar 4,5 meter dengan warna hitam gelap tersebut, dipajang di halaman Banjar Dukuh Mertajati, dan mengambil judul Gerubuk yang artinya adalah kekacauan dalam situasi Pandemi Covid-19.
“Judulnya adalah Gerubuk (yang artinya) situasi kacau,” kata Pageh Wdhenta (23) selaku arsitektur Ogoh-ogoh ST Tunas Muda Banjar Dukuh Mertajati.
Ia menerangkan konsep Ogoh-ogoh saat ini diambil dari keresahan dan kegelisahan menghadapi Pandemi Covid-19 dan digambarkan lewat emapt tangan Ogoh-ogoh yang membawa alat mempresentasikan empat sektor yang lumpuh akibat Pandemi Covid-19. Empat sektor itu ialah, pertama kegiatan keagaam yang dibatasi, perikanan/pertanian, pendidikan dan kesehatan juga turut terkena imbas Covid-19.
“Jadi Ogoh-ogoh ini, kami buat sebuah figure dalam beberapa tangan tambahan yang masing-masing membawa alat sebagai perwakilan dari sektor-sektor yang lumpuh pada masa pandemi,” ujar Pageh.
Menjadi menarik, Ogoh-ogoh ini rupanya dibuat dengan bahan ramah lingkungan, yaitu menggunakan ranting kayu, bambu, koran bekas, sekam, arang, dan masker.
“Untuk masker ini sendiri konsep awal kami ingin mencoba menggunakan dari bekas. Cuman, karena minim sekali pengetahuan kami bagaimana mengelola masker bekas ke bersih, jadi untuk sementara kami menggunakan masker baru,” tambahnya.
Pembuatan Ogoh-ogoh ini sendiri sudah dimulai dari pertengahan Januari 2022 dengan biaya mencapai sekitar Rp 20 juta.
Sebagai informasi, Gubernur Bali, Wayan Koster memberikan izin atau kesempatan para yowana atau generasi muda untuk melaksanakan pawai Ogoh-ogoh, pada malam rangkaian Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1944. Keputusan itu dilakukan setelah Gubernur Koster berkoordinasi dan berkomunikasi dengan Bendesa Agung dan Penyarikan Agung Majelis Desa Adat (MDA) Provinsi Bali.
“Saya sebagai Gubernur Bali bersama Majelis Desa Adat Provinsi Bali menyetujui keinginan yang disampaikan melalui aspirasi para Yowana MDA Provinsi, Kabupaten, Kota se-Bali. Kepada para yowana yang sudah membuat Ogoh-ogoh, saya minta teruskan dibuat sampai selesai, sampai tuntas, jangan berhentu sebelum tanggal 2 Maret 2022,”tutur Koster dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2).