Youtube dan Tiktok Merupakan Platform Dengan Data Pengguna Terbanyak untuk Iklan

Kamis, 17 Februari 2022 | 08:00 WIB

Berdasarkan dari laporan yang dirilis oleh URL Genius jika YouTube dan TikTok telah mengumpulkan lebih banyak data pengguna daripada aplikasi media lainnya

LINK UMKM - Berdasarkan dari laporan yang dirilis oleh URL Genius mengungkap jika YouTube dan TikTok telah mengumpulkan lebih banyak data pengguna daripada aplikasi media sosial lainnya. Mengejutkannya, data pengguna yang diambil ini digunakan untuk kepentingan pribadi perusahaan.

Menurut dari artikel Gizchina, YouTube telah melakukan pengumpulan data pengguna untuk keuntungannya sendiri. Adapun data yang diambil adalah riwayat penelusuran dan juga lokasi, yang nantinya data-data ini akan digunakan untuk keperluan iklan.

Disisi lain, TikTok memungkinkan pelacak pihak ketiga untuk mengumpulkan data pribadi pengguna untuk berbagai tujuan. Sulit mengetahui oleh siapa data ini dikumpulkan, kemana data pergi dan bagaimana data ini dimanfaatkan.

Tak hanya itu, URL Genius mengatakan jika YouTube dan TikTok mungkin saja mengambil data lain seperti informasi pribadi pengguna. selain itu, pengumpulan bisa dilakukan bahkan saat pengguna tidak menggunakan lagi aplikasi.

“Konsumen saat ini tidak dapat melihat data apa yang didapat jaringan pihak ketiga, atau bagaimana data mereka akan digunakan,” tulis penulis dalam laporan URL Genius tersebut.

Dengan bantuan fitur App Activity Recording yang tersedia di sistem operasi iOS URL Genius berhasil mengumpulkan data temuannya. Dalam fitur App Activity Recording, penggunanya dapat menentukan berapa banyak domain berbeda yang memantau aktivitas pengguna di YouTube, TikTok, Twitter, Telegram, LinkedIn, Instagram, Facebook, aplikasi Snapchat, Messenger, dan WhatsApp dalam satu sesi.

YouTube dan TikTok diketahui membuat 14 koneksi jaringan, yang mana ini lebih besar dibanding aplikasi-aplikasi lainnya, yang rata-rata hanya 6 koneksi jaringan. Dimungkinkan juga untuk menetapkan bahwa 10 pelacak YouTube termasuk dalam layanan tersebut.

Hal ini berarti platform tersebut memantau aktivitas pengguna untuk keuntungannya sendiri. Disaat yang sama, empat pelacak mengirimkan data ke pihak ketiga.

Dalam kasus TikTok, 13 dari 14 pelacak berbagi data dengan pihak ketiga dan pelacakan tidak berhenti bahkan jika pengguna tidak memberikan izin dalam pengaturan aplikasi.

RZ/MG

Suyatno

22 Februari 2022 | 17:48:56 WIB 2 tahun lalu

Susah...,mengkin kendala perangkat

Lilyana Purnamasari

21 Februari 2022 | 10:01:26 WIB 2 tahun lalu

kerennnnn saya mau belajar tentang Tiktok for business, menunggu pelatihan dari Rumah BUMN Jakarta :)

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x