Pentingnya Perencanaan Keuangan Untuk Pelaku Usaha
Senin, 10 Januari 2022 | 12:00 WIB
LINK UMKM - Perencanaan keuangan sejatinya penting dilakukan bagi semua kalangan, apalagi untuk pelaku usaha. Terutama, dalam mengelola bisnisnya di tengah ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Seperti kita ketahui, ada banyak bisnis yang mengalami kegagalan, karena kurang terampil mengelola perencanaan keuangan.
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik, usaha yang dijalani dapat bertahan atau bahkan menghasilkan revenue yang lebih besar.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan pelaku usaha untuk merencanakan keuangan yang baik.
1. Bisnis adalah investasi
Bisnis sejatinya merupakan investasi. Bagi sebuah bisnis, investasi adalah hal yang sangat penting karena menjadi senjata utama untuk mengembangkan bisnis yang lebih luas.
Namun, sebelum berinvestasi, sebaiknya jaga keamanan finansial terlebih dahulu agar keuangan kita lebih sehat.
Keamanan finansial ini seharusnya menjadi prioritas utama Anda sebelum memusatkan perhatian ke masa depan.
Sebab, tanpa keamanan finansial yang baik, besar kemungkinan kita akan mengeluarkan dana dalam jumlah besar atau bahkan kehilangan aset saat kita menghadapi risiko-risiko dalam hidup.
2. Kenali bisnis yang dijalani dan kesehatan keuangan usaha Anda
Tentu saja sebelum mengembangkan bisnis, Anda harus lebih dulu memahami usaha yang dijalani dengan baik.
Sebuah rencana bisnis akan bisa menjawab pertanyaan penting tentang apa yang Anda jual? Siapa pangsa pasar Anda? Seperti apa proyeksi bisnis Anda? Serta bagaimana Anda menjaga kesehatan keuangan di usaha Anda.
Lakukan pencatatan keuangan usaha Anda agar bisa mengenali kesehatan keuangan Anda dengan baik. Yang tidak kalah penting adalah, pisahkan rekening pribadi dan rekening bisnis Anda.
3. Perbaiki cash flow
Seperti dijelaskan sebelumnya, Anda harus memiliki rekening yang terpisah antara rekening pribadi dan bisnis. Ini dilakukan untuk mempermudah proses pencatatan arus kas bisnis dan keuangan Anda.
Tidak ada salahnya pula menggaji diri sendiri demi kesehatan keuangan usaha. Pengeluaran atas gaji akan masuk ke bagian beban operasional usaha Anda.
Sementara itu, laba bersih yang diperoleh tentu bisa digunakan untuk kebutuhan ekspansi usaha.
4. Tetapkan pengeluaran bulanan
Lakukan perhitungan atas pengeluaran bulanan Anda dengan seksama. Mulai dari kebutuhan yang bersifat wajib, butuh, dan ingin.
Akan ada masa di mana pemasukan Anda menjadi lebih kecil dari seperti biasanya lantaran siklus bisnis yang tak terprediksi. Bahkan,ada pula masa-masa dimana Anda tidak mendapatkan pemasukan sama sekali lantaran risiko usaha.
Karena itu, usahakan agar pengeluaran bulanan untuk kebutuhan sehari-hari Anda bersifat tetap. Sehingga Anda bisa menghitung berapa dana darurat dan uang pertanggungan asuransi yang dibutuhkan.
5. Siapkan dana darurat
Sebagai wirausahawan, Anda harus mengetahui bahwa penghasilan yang diperoleh tidaklah tetap. Karena itu, kepemilikan dana darurat yang memadai bisa membantu Anda ketika mengalamirisiko berkurang atau hilangnya penghasilan karena usaha.
Bagi pengusaha baru, tidak ada salahnya menyiapkan dana darurat setara 2 tahun pengeluaran Anda.
Dana darurat ini berfungsi sebagai dana untuk memitigasi risiko di saat Anda tidak bisa mencetak penghasilan bersih dari usaha.
6. Lindungi diri dengan proteksi terbaik
Menjadi pengusaha tentu saja beda halnya saat berstatus sebagai karyawan yang salah satunya mendapat fasilitas asuransi kesehatan dari kantor untuk diri sendiri maupun anggota keluarga.
Sebagai pengusaha, fasilitas itu tidak akan diperoleh lagi secara gratis. Sehingga, Anda harus memiliki pula asuransi untuk menghindari hilangnya atau terkurasnya tabungan karena sejumlah risiko atau musibah yang menimpa diri Anda.
Bila Anda sama sekali belum memiliki asuransi dan hanya punya bujet terbatas untuk membayar jaminan kesehatan, pertimbangkanlah untuk membeli asuransi rawat inap terlebih dahulu. Anda bisa memanfaatkan BPJS Kesehatan bila harus menjalani proses rawat jalan.
Selain melengkapi diri dengan asuransi kesehatan, Anda sebagai pencari nafkah utama juga wajib melindungi keluarga dengan memiliki asuransi jiwa.
Ketahui pula semakin tua usia Anda ketika membeli asuransi, makin mahal pula premi yang harus Anda bayarkan.
RZ/MG