Mungkin Yang Membuat Bisnis Kuliner Mu Payah
Sabtu, 1 Januari 2022 | 16:00 WIB
LINK UMKM - Di dalam berbisnis tidak semuanya akan lancar begitu saja, usaha, ketekunan, dan kesabaran adalah kunci dalam berbisnis, semua dapat diraih membutuhkan proses dan pengorbanan, salah satunya modal yang yang kuat.
Tak sedikit pebisnis untuk mengucurkan dana yang begitu besar dengan impian agar bisnis tersebut cepat dikenal dan berkembang, misalnya dalam bisnis kuliner. Demi menarik pelanggan, mereka rela menggelontorkan dana yang tak sedikit. Eits, tapi modal jor-joran itu bukan jaminan bisnis akan ramai pelanggan lho.
Sejatinya, bisnis di bidang kuliner tak akan kehilangan pelanggan, lantaran makanan merupakan kebutuhan mendasar manusia, jadi pasti semuanya membutuhkannya. Tapi, kenapa bisnis kuliner banyak yang tetap sepi? Ini penyebabnya:
1. Kualitas rasa
Yang utama dari berbisnis makanan dan minuman adalah taste rasa yang enak dilidah. Inilah kesalahan yang sering ditemukan dalam bisnis kuliner, ketika mereka belum memiliki resep dan racikan sendiri, tapi sudah berani buka bisnis hanya gara-gara punya modal banyak.
Tidak ada alasan buat pembeli buat mengunjungi warung mu berkali-kali kalau rasanya biasa saja. Yang ada mereka malah menyebarkan testimoni negatif ke orang-orang. Untuk itu, saat kamu berniat mendirikan bisnis kuliner, pastikan dulu rasa yang kamu jual itu istimewa ya!
2. Menentukan harga
Selain itu harga juga bisa jadi hal yang menentukan laris atau tidaknya sebuah bisnis kuliner. Soal harga tidak bisa sembarangan asal matok saja, harus ada hal-hal yang dijadikan pertimbangan.
Pertama yang sudah pasti adalah biaya produksinya. Buat menentukan harga, kamu harus menyesuaikan dengan total pengeluaran dalam membuat menu tersebut.
Selain itu, gaji karyawan juga perlu kamu masukkan dalam perhitungan. Kira-kira butuh berapa porsi terjual buat menutupi tanggung jawabmu terhadap karyawan. Dari situ kamu bisa menentukan harga yang pas setiap menunya.
Terakhir adalah dari sisi target pasarnya. Kalau kamu membuka bisnis kuliner di area kampus, maka harus disesuaikan pula dengan bujet kantong mahasiswa yang terbilang pas-pasan, dan tak bisa disamaratakan dengan area perkantoran.
3. Lokasi kurang strategis
Lokasi juga berpengaruh terhadap menentukan bisnis kuliner bisa ramai atau tidak. Bukan berarti kamu harus mencarinya di pinggir jalan besar atau di mall-mall besar. Tapi carilah lokasi yang kira-kira strategis buat target pasar dan disesuaikan dengan konsep warung.
4. Publikasi
Publikasi merupakan strategi terjitu pada zaman sekarang buat memperkenalkan bisnis kuliner ke khalayak luas. Tanpa publikasi tentu sulit buat menjaring banyak pembeli. Kamu bisa melakukan publikasi melalui media sosial ataupun sekedar dari mulut ke mulut.
5. Inovasi
Yang terpenting adalah inovasi, khususnya berkaitan dengan menu-menu yang dijajakan entah itu resep, maupun cara penyajiannya. Buatlah gebrakan-gebrakan kreatif yang disesuaikan dengan perkembangan selera masyarakat.